KEBUN BINATANG SURABAYA Dibenahi 3 Perusahaan Besar

KEBUN BINATANG SURABAYA Dibenahi 3 Perusahaan Besar Kuda nil di kandang KBS, Selasa (7/1/2013). (JIBI/Solopos/Antara/Eric Ireng)

    Kebun Binatang Surabaya mengundang campur tangan tiga perusahaan besar dalam pembenahannya.

    Solopos.com, SURABAYA – Sedikitnya ada tiga perusahaan besar tahun ini turut berpartisipasi dalam membenahi infrastruktur Kebun Binatang Surabaya (KBS) melalui program corporate social responsibility (CSR). Ketiga perusahaan tersebut di antaranya adalah PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III, PT Indosat Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI).

    Pelindo III akan memberi dukungan berupa renovasi fasilitas dan gedung aquarium, sedangkan  Indosat akan membuatkan aplikasi khusus Surabaya Zoo, dan BRI akan menginisiasi program e-ticketing.

    Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan dukungan terhadap pembenahan KBS selama ini tidak hanya dari dalam negeri tetapi juga dari negar asing seperti bantuan dari kebun binatang Washington, berupa pelatihan bagi penjaga dan pelatih satwa. “Seperti yang saya tekankan sejak lama bahwa KBS adalah tempat hiburan sekaligus tempat pendidikan bagi warga Surabaya. Hal ini yang membuat banyak pihak ikut berpartisipasi untuk kesejahteraan satwa,” katanya seusai Penandatanganan MoU CSR KBS, di Balai Kota Surabaya, Rabu (17/6/2015).

    Dia menambahkan, Pemkot Surabaya hanyalah sebagai pengelola dan masyarakat adalah pemiliknya sehingga perusahaan daerah  KBS ini tidak semata-mata profit oriented.

    Plt Direktur Utama KBS Aschta Boestani Tajudin menambahkan KBS berupaya agar tidak bergantung kepada subsidi pemerintah, yakni dengan menjalin kerjasama dengan pihak-pihak swasta mengingat biaya operasional KBS selama ini cukup besar dibandingkan pendapatannya. “Kami berupaya mandiri agar tidak bergantung pada dana pemerintah. Kerjasama dengan swasta sangat membantu dalam pembenahan kebun binatang Surabaya ini,” katanya.

    Diketahui, biaya operasional KBS selama ini rata-rata mencapai Rp1,7 miliar/tahun, sedangkan pendapatan yang diperoleh hanya Rp1,6 miliar sehingga ada kerugian Rp100 juta. Pendapatan pun terbanyak diperoleh dari tiket masuk. Hanya saja, hingga saat ini walikota Surabaya belum mau menaikkan harga tiket masuk agar taman hiburan satwa tersebut tetap bisa terjangkau warga Surabaya.

     



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.