Kekurangan SDM, Pengusaha Batik Song Song Madiun Kewalahan Selesaikan Orderan

Sentra batik song song di Desa Sewulan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun kekurangan pembatik.

Kekurangan SDM, Pengusaha Batik Song Song Madiun Kewalahan Selesaikan Orderan Seorang pembatik Desa Sewulan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Siti Mukaromah, 51, membatik song song, Rabu (2/10/2019). (Madiunpos.com-Abdul Jalil)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Sentra batik song song di Desa Sewulan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun kekurangan pembatik. Akibatnya para pengusaha batik di desa itu kewalahan menerima orderan.

    Sentra batik di Desa Sewulan ini baru aktif kembali dua tahun terakhir. Sebelumnya mati suri selama berpuluh-puluh tahun. Saat ini hanya ada delapan pembatik yang masih eksis aktif dan mulai mengembangkan batik di desa tersebut.

    Baca Juga:

    Punya Batik Hingga Waterboom, 7 Desa Dirintis Jadi Desa Wisata Sragen

    Magelang Luncurkan 50 Motif Batik Khas

    Kepala Desa Sewulan, Sukarno, mengatakan saat ini batik Sewulan dikembangkan dengan motif song song atau payung. "Delapan orang ini rata-rata ya ibu rumah tangga. Dengan adanya pengembangan sektor ini, tentu bisa menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat," kata dia, Rabu (2/10/2019).

    Sukarno menjelaskan para pembatik ini kewalahan menerima pesanan. Banyak order yang masuk dari dinas-dinas di Pemkab Madiun dan beberapa perusahaan swasta.

    Padahal jumlah pengrajinnya hanya ada delapan orang. Terlebih, batik song song ini merupakan batik tulis yang penggarapannya perlu waktu cukup lama.

    "Sekarang ini batik song song masih batik tulis. Mungkin ke depan bisa juga dibuat printing supaya lebih cepat produksinya dan harganya pun lebih murah," jelasnya.

    Seorang pembatik di Desa Sewulan, Siti Mukaromah, mengaku sementara ini menjual batik berdasarkan pesanan. Meski pesanan, pihaknya mengaku sudah kewalahan untuk memenuhi pesanan itu.

    "Kami belum menjual di e-commerce. Karena takut tidak bisa memenuhi pesanan. Tahu sendiri jumlah tenaga pembatik terbatas," ujarnya.

    Mengenai kreasi motif batik song song, kata Mukaromah, para perajin tidak hanya membatik dengan satu motif. Melainkan juga mengombinasikan motif song song dengan motif lainnya.

    Ia juga rutin melatih warga lainnya untuk membatik supaya pembatik di Desa Sewulan semakin banyak sekaligus memberdayakan masyarakat.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.