Kelangkaan elpiji 3 kg sigap disikapi Hiswana Migas Madiun dan Diskopperindagpar Kabupaten Madiun dengan memeriksa ketersediaan elpiji bersubsidi itu di tingkat agen.
Madiunpos.com, MADIUN — Stok liquid petroleum gas (LPG/elpiji) kemasan tabung isi 3 kg yang disubsidi pemerintah di sejumlah pedagang tingkat pangkalan dan pengecer di Kota Madiun dikabarkan kosong. Kabar kelangkaan elpiji itu sigap disikapi Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Madiun, maupun Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, dan Pariwisata Kabupaten Madiun.
Hiswana Migas Madiun, bersama Diskopperindagpar Kabupaten Madiun, Senin (5/10/2015), melakukan inspeksi ke agen penjualan elpiji kemasan tabung ukuran 3 kg di wilayah setempat. Wakil Ketua Hiswana Migas Madiun Agus Wiyono mengatakan inspeksi mendadak atau sidak itu dilakukan untuk melihat kondisi dan stok di lapangan menyusul banyaknya kekosongan elpiji di pedagang tingkat pangkalan dan pengecer.
Berdasarartkan hasil sidak itu diketahui bahwa stok elpiji 3 kg di agen masih normal. "Kekosongan stok di tingkat pengecer itu terjadi karena sekarang tidak jelas lagi siapa konsumen atau pengguna elpiji ukuran 3 kg," ujar Agus Wiyono kepada wartawan.
Menurut dia, memang terjadi peningkatan permintaan elpiji ukuran 3 kg di masyarakat. Namun, permintaan tersebut bukan dari pengguna.
"Peningkatan permintaan cenderung bukan dari pengguna. Diduga, kenaikan permintaan berasal dari pedagang pengecer, bahkan pengecer baru. Karena menguntungkan, banyak dari tetangga para pengecer yang ikut-ikut menjual elpiji hingga akhirnya permintaan naik," kata dia.
4% Di Atas Normal
Untuk mengatasi permintaan konsumen, September 2015 lalu, pihak Hiswana Migas Madiun telah mengajukan penambahan stok elpiji 3 kg hingga 4% di atas normal kepada Pertamina. "Bahkan, akibat tingginya permintaan, Hiswana Migas telah mengajukan penambahan stok lagi untuk alokasi penggunaan bulan Oktober hingga Desember mendatang," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan, Diskoperidagpar Kabupaten Madiun, Agus Suyudi, mengatakan tingginya permintaan elpiji 3 kg telah berimbas pada kenaikan harga komoditas tersebut. "Harga elpiji 3 kg di pasaran saat ini berkisar antara Rp18.000/tabung hingga Rp22.000/tabung," kata Agus Suydi kepada wartawan.
Diperkirakan, harga tersebut masih dapat naik lagi jika permintaan elpiji 3 kg terus meningkat namun stok di pasaran terbatas. Untuk mengantisipasi kelangkaan elpiji itu, Diskoperindagpar Kabupaten Madiun dan pihak terkait berencana melakukan pemantauan dan penertiban rutin demi mencegah terjadinya pemanfaatan yang menyalahi aturan penggunaan barang bersubsidi tersebut.
Sesuai aturan, elpiji 3 kg diperuntukkan bagi masyarakat miskin dan bukan untuk restoran, industri, komersial, dan transportasi. Penggunaan elpiji bersubsidi di luar peruntukan berisiko kelangkaan elpiji 3 kg di pasaran.
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More
Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More
This website uses cookies.