Peluncuran produk digital Desa Wisata Gunungsari untuk mendukung pariwisata di desa tersebut, Sabtu (13/11/2021). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)
Madiunpos.com, MADIUN -- Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Gunungsari, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, meluncurkan website dan aplikasi panduan wisata, Sabtu (13/11/2021). Diluncurkannya website dan aplikasi ini sebagai salah satu upaya untuk mengenalkan desa wisata Gunungsari ke pasar yang lebih luas.
Ketua Pokdarwis Gunungsari, Bernadi Sabit Dangin, mengatakan saat ini Desa Wisata Gunungsari memiliki website official di gunsatravelling.com. Sedangkan untuk aplikasinya yang bisa diunduh di Play Store yakni Gunungsari Guide.
Website tersebut, kata dia, sebagai wadah untuk menampilkan berbagai kebutuhan informasi tentang Desa Wisata Gunungsari. Sehingga calon pengunjung bisa melihat berbagai potensi di desanya melalui website itu.
“Sednagkan untuk aplikasinya itu untuk memandu wisatawan yang akan datang ke sini. Di aplikasi ini berbagai hal tentang Gunungsari juga akan tersedia. Ke depan, aplikasi ini akan menjadi market place bagi pelaku UMKM yang ada di Desa Gunungsari,” kata dia seusai peluncuran aplikasi itu di Pasar Pundensari, Gunungsari, Sabtu.
Tabarak Sepeda dan Mobil di Madiun, Truk Tangki Pertamina Diduga Ugal-Ugalan
Bernad menyampaikan melalui aplikasi tersebut juga ada pilihan paket wisata yang bisa dipilih wisatawan. Seperti paket wisata harian, paket wisata satu malam dua hari, dan paket wisata dua malam tiga hari.
“Wisatawan bisa reservasi paket wisata melalui aplikasi itu,” ujarnya.
Menurutnya, digitalisasi ini perlu dilakukan supaya potensi-potensi wisata yang ada di desanya bisa lebih menjangkau wisatawan dari berbagai daerah. Dia menyebut sebelum pandemi, banyak wisatawan dari luar kota dan luar negeri yang bersinggah untuk menikmati wisata budaya.
Salah satu agenda wisata rutin yang ada di Desa Gunungsari ini adalah gelaran Pasar Pundensari. Pasar berkonsep jadul ini hanya digelar setiap hari Minggu pagi saja.
Truk Tangki Pertamina Kecelakaan di Madiun, Seorang Pria Lansia Meninggal di Lokasi
Di Pasar Pundensari, lapak-lapak pedagang sengaja dikonsep zaman dahulu. Selain itu, makanan yang dijual pun seperti jajanan pasar dan kuliner tradisional khas Madiun.
Sedangkan untuk alat transaksinya tidak menggunakan uang rupiah, melainkan menggunakan duit pering atau uang bambu. Alat pembayaran ini memang disediakan khusus oleh pengelola. Untuk menikmati sajian kuliner di pasar itu, pengunjung wajib menukarkan uang rupiah ke uang bambu.
Sempat tutup karena pandemi Covid-19 meledak, saat ini Pasar Pundensari sudah buka kembali. Bahkan dalam sekali kegiatan, omzetnya bisa mencapai Rp10 juta.
“Saat ini omzet sudah mulai stabil, yakni di angka Rp10 juta. Itu dihitung dari nilai tukar rupiah ke duit pering,” kata Bernad.
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More
Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More
This website uses cookies.