Kategori: Kisah Unik

Keren! Gadis Cantik Asal Madiun Ini Terpilih Jadi Duta Anti Narkoba Jatim

Madiunpos.com, MADIUN -- Evy Mardika tidak menyangka bisa menjadi juara II dalam ajang Duta Anti Narkoba tahun 2020 yang diselenggarakan Gerakan Peduli Anti Narkoba (GPAN) Jawa Timur. Gadis dari Kota Madiun ini berhasil menjadi yang terbaik kedua dari 350 peserta yang ikut ajang pemilihan Duta Anti Narkoba tersebut.

Saat dihubungi Madiunpos.com, Kamis (17/9/2020), warga Jl. Trunojoyo, Kecamatan Taman, Kota Madiun ini menceritakan awalnya hanya iseng-iseng mengikuti pemilihan duta tersebut. Dia mengirimkan sebuah tulisan esai tentang kampanye anti-narkoba dengan menawarkan solusi kepada pengguna narkoba.

Tak disangka, esainya itu menjadi jembatan bagi Evy untuk lolos sebagai peserta pemilihan Duta Anti Narkoba itu.

“Saat itu, saya sudah rampung ngerjain skripsi. Bingung mau ngapain. Terus bikin artikel terkait anti narkoba untuk ikut ajang itu. Persayaratan administrasi juga saya kirim. Itu sekitar bulan Juni lalu. Ternyata saya masuk 50 besar,” katanya.

PSHT Pusat Madiun Minta Aparat Kepolisian Segera Ungkap Pelaku Penyerangan Pesilat di Sukoharjo

Gadis berusia 22 tahun ini kemudian menjalani karantina untuk mendapatkan pembekalan materi tentang public speaking hingga kepribadian. Setelah itu, seluruh peserta diminta untuk membuat rencana kerja kampanye anti narkoba. Hingga akhirnya ia lolos di 20 besar. Ada proses seleksi lagi dan Evy dinyatakan masuk 10 besar dalam ajang ini.

“Karena saat itu sudah masa pandemi Covid-19 ya, jadi untuk pembekalan materi lebih banyak dilakukan secara virtual,” ujar putri dari pasangan Budi Setiono dan Lilis Sugiarti ini.

Evy Mardika saat mempresentasikan tentang kampanye anti narkoba di hadapan juri grand final pemilihan Duta Anti Narkoba yang diselenggarakan GPAN Jatim, Minggu (13/9/2020). (Istimewa/Evy Mardika)

Mahasiswi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Kediri ini berkeinginan untuk mengkampanyekan bahaya narkoba di kalangan remaja. Karena saat ini pengguna narkoba di kalangan remaja juga cukup tinggi.

Selain itu, dia ingin membantu para pengguna narkoba untuk terbebas dari jeratan obat-obatan terlarang. Yakni dengan cara membawanya ke tempat rehabilitasi. Sehingga mereka bisa disembuhkan dan tidak lagi-lagi tergantung narkoba.

“Saya ingin menyelamatkan para pengguna ini supaya bisa terbebas dari narkoba. Para pengguna narkoba ini hanya perlu rehabilitasi. Bukan penjara. Kecuali kalau pengedar, itu harus dipenjara,” tegas finalis ajang Kakang Mbakyu Kota Madiun tahun 2017 itu.

Setelah proses pembekalan, Evy yang masuk dalam sepuluh besar pun ikut dalam grand final pemilihan Duta Anti Narkoba yang diselenggarakan di Surabaya pada Minggu (13/9/2020).

Pada ajang pemilihan ini, kata dia, memang terasa sepi. Karena panitia memang membatasi jumlah penonton dan tidak ada kerumunan di area grand final. Hal ini terkait protokol kesehatan Covid-19.

Antisipasi Klaster Kantor Pemerintah, Pegawai Luar Kota Madiun Boleh WFH

“Jadi kemarin ya tidak seramai dulu pada waktu pemilihan Kakang Mbakyu. Karena memang tidak boleh ada pendukung,” ujarnya.

Saat grand final tersebut, pengetahuan serta kemampuannya dalam memaparkan materi benar-benar diuji oleh juri. Tidak hanya mampu menjelaskan bahaya narkoba, tetapi kemampuan dalam public speaking juga menjadi penilaian.

“Public speaking juga jadi penilaian. Karena saat terpilih jadi duta harus bisa menjelaskan kepada masyarakat terkait bahaya narkoba,” kata perempuan yang kini bekerja di Dinas Kominfo Kabupaten Kediri.

Setelah presentasi dan memberikan penampilan maksimal. Tak disangka juri memberikan nilai yang cukup bagus dan menjadikannya sebagai peserta terbaik kedua dalam ajang pemilihan Duta Anti Korupsi 2020.

Dengan terpilihnya sebagai duta ini, kata Evy, saat ini akan mulai merealisasikan gagasan-gagasan untuk menghentikan peredaran narkoba. Lantaran masih masa pandemi, dia pun mulai merancang program kampanye yang berbasis media sosial.

Setelah terpilih dalam ajang ini, Evy bersama sembilan finalis lainnya pun dikontrak oleh GPAN untuk mengkampanyekan tentang bahaya narkoba.

“Dengan terpilih sebagai duta, tentu saya bisa lebih luas untuk mengingatkan generasi muda untuk menjauhi narkoba,” kata Evy.

Abdul Jalil

Dipublikasikan oleh
Abdul Jalil

Berita Terkini

Kolaborasi Pegadaian & Relawan Bakti BUMN Batch VIII, Bangun Desa Aan di Bali Lebih Mandiri

Madiunpos.com, BALI – Pegadaian kembali rajut kolaborasi bersama Relawan Bakti BUMN untuk pembangunan desa dengan… Read More

3 jam ago

Pegadaian Cari Talenta Emas Melalui Pegadaian Future Leaders Program

Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali membuka kesempatan emas bagi para pencari kerja yang ingin… Read More

23 jam ago

Pegadaian Geber Promo via Aplikasi Digital Pegadaian, Cek Cara Dapatkannya

Madiunpos.com, JAKARTA--Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Pegadaian menghadirkan serangkaian promo menarik… Read More

1 hari ago

Inovasi Emas Pegadaian Buahkan Hasil: Layanan Bank Emas Cetak Kinerja Gemilang

Madiunpos.com, JAKARTA -- PT Pegadaian mencetak pencapaian luar biasa dalam perjalanan transformasi bisnisnya, dengan mencatatkan… Read More

2 minggu ago

Komitmen Kerja Sama Strategis Pegadaian dengan Universitas Indonesia, Ruang Kreatif Kompak Guyub Bahagia Diresmikan

Madiunpos.com, DEPOK – PT Pegadaian terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung ekosistem pendidikan di Indonesia dengan… Read More

2 minggu ago

Perluas Akses Pembiayaan untuk Sektor Alih Daya, Pegadaian & ABADI Jalin Kerja Sama Strategis

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali memperkuat komitmennya dalam memperluas akses layanan keuangan produktif dengan… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.