KOMUNITAS MADIUN : Waro' Kaprawiran Temu Perdana Sebagai Majelis Ilmu Masyarakat Maiyah

KOMUNITAS MADIUN : Waro' Kaprawiran Temu Perdana Sebagai Majelis Ilmu Masyarakat Maiyah Suasana Majlis Masyarakat Maiyah Waro' Kaprawiran yang digelar perdana di Joglo Madya FM, Kota Madiun, Jatim, Senin (29/9/2015). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

    Komunitas Madiun yang tergabung dalam Kelompok Masyarakat Maiyah di wilayah Madiun Raya menggelar pertemuan perdana di Joglo Nadya FM, Madiun.

    Madiunpos.com, MADIUN — Majlis Masyarakat Maiyah Waro' Kaprawiran untuk kali pertama menggelar forum pertemuan, Senin (28/9/2015) mulai pukul 19.00 WIB, di Joglo Madya FM, Kota Madiun, Jawa Timur (Jatim). Waro' Kaprawiran merupakan majelis yang merangkul komunitas masyarakat Maiyah dari empat daerah, yakni Madiun, Ngawi, Ponorogo, dan Magetan.

    "Gerakan Maiyah bukan untuk mencari massa. Bukan pula sebagai pesaing NU, Muhammadiyah, atau ormas lainnya. Maiyah intinya yang pertama, untuk bersama Allah, kedua bersama siapa saja yang mau bersama. Bersama-sama untuk kemaslahatan, tidak merugikan, dan untuk apa saja yang penting untuk memanusiakan manuisa," kata perwakilan Waro' Kaprawiran, Hasan, menyambut forum.

    Sementara itu, perwakilan Waro' Kaprawiran lainnya, Haryanto, mengatakan Waro' Kaprawiran diputuskan sebagai nama Majlis Masyarakat Maiyah di Madiunraya yang diusulkan Emha Ainun Najib atau Cak Nun. Tidak hanya di Madiun, menurut dia, masyarakat Maiyah di wilayah Jatim lainnya, seperti di Jombang juga menggelar forum perdana dan dilanjutkan di Surabaya, Selasa (29/9/2015).

    Haryanto menyebut majlis masyarakat Maiyah telah terbentuk di berbagai daerah di Indonesia, antara lain Jogja, Purwokerto, Sragen, dan lain sebagainya. “Sudah saatnya kita menentukan jalan hidup kita sendiri, 'Mendaulatkan Manusia Nuswantara'. Kenapa harus didaulat? Satu hal yang mendasar dari negera adalah kedualatan. Indonesia menghadapi masalah bahwa masyarakatnya terlalu berfikir kerdil," ujar Haryanto.

    Perbaiki Bangsa
    Haryanto menyampaikan masyarakat Indonesia sudah dikerdilkan oleh keyakinan sebagai bangsa ketiga. Dia menyebut masyarakat Indonesia merupakan makhluk bertuhan yang sebenarnya mampu memperbaiki bangsa. Haryanto yang asli Jogja mencontohkan, gajah di Gembira Loka yang mempunyai badan dan kekuatan begitu besar tapi tidak bisa melepaskan diri dari rantai kecil.

    "Kenapa gajah yang punya badan sebesar itu tidak bisa melepaskan diri dari rantai yang kecil? Ternyata sejak kecil gajah sudah dirantai. Sejak kecil mereka sudah dibiasakan terbelenggu. Bukan rantainya yang kuat tapi keyakinanya yang kuat tidak bisa memutus rantai. Hal itu terjadi pada masyarakat Indonesia yang terkerdilkan sejak dulu," jelas Haryanto.

    Pantauan Madiunpos.com di lokasi, Senin malam, forum Majlis Masyarakat Maiyah Waro' Kaprawiran diisi dengan beragam kegiatan, seperti pertunjukan musik bernuasa dakwah dari Sanggar Jenar, Madiun, dan Gamelan Kiai Iket Udeng. Bukan hanya itu, forum dilanjut dengan ramah taman dan diskusi terkait sejarah Madiun yang dipandu pegiat Komunitas Pencinta Sejarah Madiun Raya (Kompas Madya). Berdasarkan informasi yang diperoleh Madiunpos.com, forum Majlis Masyarakat Maiyah bakal digelar rutin sebulan sekali di tempat yang berbeda-beda.

     

    KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.