Habib Umar Assegaf. (suara.com)
Madiunpos.com, PASURUAN -- Nama Habib Umar Abdullah Assegaf belakangan banyak dibicarakan setelah video ia mendorong petugas Satpol PP Surabaya viral. Sebagian orang menganggap perbuatan Pengasuh Majelis Maulid Wat Ta'lim Roudlotussalaf, Pasuruan, Jawa Timur itu tak patut karena melawan petugas yang sedang menegakkan aturan.
Di mata tetangganya, Habib Umar dikenal sebagai orang yang temperamental. Terlebih terhadap orang yang tidak sealiran dengannya. Banyak warga sekitarnya yang takut dan segan kepada Habib Umar, seperti dilansir suara.com, Jumat (22/5/2020).
Saat ditemui di area Kantor Majelis Maulid Wattalim Roudlotussalaf, narasumber yang enggan disebutkan namanya ini menyebut Habib Umar gampang marah dengan warga yang beraktivitas di Jl. Hiu di Bangil, Pasuruan ini.
Habib Umar Assegaf Dilaporkan ke Polisi, Buntut Kasus Lawan Petugas PSBB
"Meskipun masalah kecil, orang ini langsung nadanya tinggi. Padahal bisa diselesaikan dengan musyawarah," ujarnya sambil berbisik.
Ia menambahkan, dirinya pernah bersitegang dengan Habib Umar , lantaran perihal sepele. Beruntungnya, kala itu mereka berdua bisa ditenangkan. "Saya ini asli Pasuruan, masak saya di injak-injak, ya marah saya. Tapi didamaikan dengan warga yang ada di situ."
Ia juga menilai aliran yang dianut oleh Habib Umar ini bisa dibilang garis keras. "Garis keras alirannya, dan jemaahnya mayoritas seperti itu meskipun enggak semuanya. Jadi hati-hati kalau cari narasumber di sini, takutnya itu jemaah dari Habib Umar," terangnya.
Kasus Habib Umar Assegaf dengan Satpol PP di Surabaya, Diselesaikan Secara Kekeluargaan?
Sementara, saat mencari narasumber lainnya, hampir semuanya tidak mau memberikan keterangan, meskipun sosok Habib Umar ini tersohor di Jalan Hiu. Namun, ada salah satu perempuan yang juga warga asli Hiu, namun tidak mau disebutkan namanya, menjelaskan perihal Habib Umar.
Saat mencoba meminta konfirmasi dengan mendatangi Majelis Maulid Wat Ta'lim Roudlotussalaf di Jalan Hiu No. 271, Bendo Mungal, Kec. Bangil, Pasuruan, Habib Umar tak ada di sana, Kamis (21/5/2020).
Sidoarjo Alami Lonjakan Tertinggi Kasus Covid-19
Senada dengan wanita warga Jl Hiu, warga lainnya yang bernama Maji membenarkan Habib Umar sering kali menutup Jl. Hiu dengan alasan pengajian.
"Pasti ditutup, biasanya Minggu Wage jalanan sini ditutup, sehingga para pedagang juga tidak bisa jualan," ujarnya.
Habib Umar Assegaf Bangil juga jarang keluar untuk bersosialisasi dengan masyarakat. Jadi masyarakat tidak mengenal sosok Habib ini.
"Nggak pernah keluar, kami saja enggak kenal. Cuma tahu saja ini Habib Umar, mobilnya sedan hitam Plat N 1 B," imbuhnya.
FIFPro Kecam PSSI Yang Perbolehkan Klub Potong Gaji Pemain Hingga 75 Persen
Sama halnya dengan Maji, Rosidah juga mengalami hal yang sama, dagangannya juga harus tutup selama sepekan. Karena saat itu, Habib Umar mengadakan pengajian selama sepekan, sebelum datangnya Bulan Ramadan.
"Sempet mangkel (jengkel), masa jalan ditutup selama seminggu, jadi saya nggak bisa jualan, pastinya nggak ada pemasukan," ungkap Rosidah.
Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More
Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
This website uses cookies.