LEBARAN 2015 : Jatim Andalkan Surplus 3.300 MW Listrik Saat Idulfitri

LEBARAN 2015 : Jatim Andalkan Surplus 3.300 MW Listrik Saat Idulfitri Ilustrasi layanan pegawai PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). (JIBI/Solopos/Dok.)

    Lebaran 2015 diharapkan tak akan terganggu pemadaman listrik.

    Madiunpos.com, SURABAYA — Provinsi Jawa Timur optimistis bisa surplus listrik hingga 3.300 MW saat momentum Idulfitri, sehingga dipastikan tidak akan terjadi pemadaman oleh PT PLN (Persero) Distribusi Jatim saat liburan Lebaran 2015.

    Deputi Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Jatim Pinto Raharjo menyebut pihaknya telah mengimbau seluruh manager areal untuk tidak melakukan pemeliharaan terencana selama maghrib maupun sahur, khususnya di tempat-tempat ibadah.

    “Memasuki Ramadan tahun ini, PLN Jatim telah menginstruksikan pimpinan areal untuk memastikan dan menjamin pasokan listrik terkendali selama Ramadan hingga menjelang Idulfitri,” ungkapnya, Kamis (2/7/2015).

    Menurut perkiraan BUMN kelistrikan itu, beban puncak listrik di Jatim pada siang hari selama Ramadan hanya mencapai 4.700 MW. Sementara itu, daya tampung PLN Jatim menembus 8.600 MW.

    Surplus listrik tersebut yang membuat PLN memastikan pasokan di Jatim selama bulan puasa hingga lebaran terkendali. “Kami akan mengoptimalkan jaringan-jaringan listrik yang memasok ke masjid dan musholla,” imbuh Pinto.

    Berdasarkan pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, PLN Jatim selalu mengandalkan gardu induk selama Ramadan dan Lebaran 2015. Gardu induk itulah yang dioptimalkan untuk menjaga kelancaran distribusi energi listrik ke seluruh pelanggan di provinsi tersebut.

    Pinto menegaskan PLN siap bertanggung jawab menerjunkan tim khusus bila pemadaman tetap terjadi selama Ramadan hingga Lebaran 2015. “Kami akan cepat perbaiki aliran yang padam, sehingga tidak sampai mengganggu pelanggan, terutama jelang adzan maghrib dan sahur.”

    Kenaikan Tarif Listrik
    PLN Jatim baru saja membuat kebijakan kenaikan tarif listrik menjadi Rp1.547/kwh pada Juli dari Rp1.534/kwh bulan sebelumnya, menyesuaikan dengan laju inflasi di provinsi tersebut dan fluktuasi harga minyak dunia.

    Seiring dengan penaikan tarif tersebut, Pinto mengungkapkan PLN Jatim masih memantau tingginya angka tunggakan pelanggan di Pasuruan dan Madura. Adapun, total pelanggan PLN di Jatim saat ini tercatat sejumlah 9,57 juta pelanggan.

    Bagaimanapun, dia berpendapat banyaknya penunggak di Pulau Garam dan Pasuruan bukan dipicu oleh kenaikan tarif listrik, tapi imbas dari pelemahan ekonomi nasional. Dia mencontohkan, di Pasuruan banyak industri yang gulung tikar sehingga terpaksa menunggak.

    Pemberesan masalah tunggakan akan menjadi salah satu program prioritas PLN Jatim. Pada 2014, total tunggakan umum mencapai Rp44,2 miliar, turun Rp50 miliar dari 2013. Adapun, tunggakan pemda dan BUMN mencapai Rp5,9 miliar, padahal pada 2013 nilainya nihil.



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.