LONGSOR PONOROGO : 19 Unit Barak Pengungsian Dibangun di Lokasi Bencana

LONGSOR PONOROGO : 19 Unit Barak Pengungsian Dibangun di Lokasi Bencana Sejumlah petugas dari TNI membangun barak pengungsian untuk korban longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jumat (7/4/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

    Longsor Ponorogo, sebanyak 19 unit barak pengungsian dibangun di lokasi bencana.

    Madiunpos.com, PONOROGO -- Sebanyak 19 unit barak pengungsian dibangun untuk 19 keluarga korban bencana tanah longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo. Barak ini menjadi tempat tinggal sementara bagi korban bencana alam yang merenggut 28 nyawa itu.

    Pantauan Madiunpos.com di lokasi, Jumat (7/4/2017) siang, sejumlah material berupa bata, pasir, dan kayu tiba di lokasi zona A, tempat pembangunan barak pengungsian. Sejumlah petugas dari TNI mengukur lahan untuk pembangunan barak itu. (Baca: 32 Keluarga Warga Banaran aka Direlokasi)

    Komandan Kodim 0802/Ponorogo, Letkol (Inf) Slamet Sarjianto, mengatakan pemerintah membangun 19 unit barak pengungsian bagi para pengungsi yang saat ini masih berada di pengungsian. Barak pengungsian ini berada di dua lokasi yaitu di Dukuh Tangkil sebanyak 10 unit dan di Dukuh Krajan 9 unit.

    Dia mengatakan setiap keluarga akan mendapatkan satu barak berukuran 4 meter x 4 meter. Untuk keluarga yang mendapatkan barak tersebut telah ditentukan berdasarkan prioritas dan kesediaan keluarga yang akan menempati barak itu.

    Slamet menyebut keluarga korban akan mendapat barak itu dengan kriteria rumahnya rusak atau lenyap ditelan material longsoran dan tidak memiliki saudara yang bisa ditumpangi untuk hidup.

    "Kalau rumahnya sudah hancur dan tidak memiliki saudara itu yang kami prioritaskan. Soalnya hanya ada 19 barak yang dibangun," kata dia kepada wartawan di lokasi, Jumat.

    Untuk lokasi barak A di Dukuh Tangkil hanya berjarak sekitar 50 meter dari lokasi longsor. Sedangkan lokasi barak B di Dukuh Krajan berada di dekat posko pengungsian. "Saat ini sudah ada data by name pengungsi yang akan menempati barak itu. Kami sudah koordinasi dengan pemerintah desa," jelas dia.

    Mengenai lokasi barak, kata dia, juga telah dikonsultasikan dengan sejumlah instansi seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Kesehatan serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Lokasi tersebut aman untuk barak pengungsian.

    Barak pengungsian ini akan ditempati pengungsi hingga mereka mendapatkan hunian tetap yang akan dibangun pemerintah. "Pembangunan barak pengungsian ini supaya pengungsi bisa lebih nyaman," ujar Slamet.

    Bangunan barak pengungsian itu dibangun semipermanen dengan konstruksi batu bata dan dinding penyekat menggunakan kalsibot. Selain itu, untuk atap menggunakan asbes serta kayu.

    Setiap lokasi barak pengungsian akan dilengkapi lima tempat mandi cuci kakus (MCK) dan satu dapur. Diperkirakan pembangunan barak pengungsian ini membutuhkan waktu sekitar tiga hari. Lamanya pembangunan barak lantaran sulitnya medan dan jalan untuk menangkut material pembangunan.

    "Ini jalannya kan terjal, material untuk pembangunan sulit masuk sehingga dibutuhkan waktu cukup lama," kata dia.

     



    Editor : Suharsih

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.