Deva Bagus Setyo Wicaksono menunjukkan medali emas yang ia raih. (Facebook/@SemuaTentangPonorogo)
Madiunpos.com, PONOROGO – Siswa MAN 2 Ponorogo, Deva Bagus Setyo Wicaksono, sukses mengharumkan nama Ponorogo dan Indonesia. Siswa kelas XI ini berhasil menjadi juara dunia di ajang Kuala Lumpur Internasional Jujitsu Championship pada Minggu (23/2/2020).
Bukan cuma itu, ia juga meraih penghargaan setelah melakukan submission alias kuncian tercepat.
Dalam akun Instagram pribadinya, @deva_bagussw, ia mengunggah foto saat ia naik podium juara sambil mengibarkan bendera Merah Putih. "Alhamdulillah my first Gold Medal for INDONESIA at kuala lumpur BJJ internasional open, Thank you very much to all I can't get here Without all of you, my parents, Coach , my training partner, And my all friends always support and pray for me," tulisnya di kolom komentar.
Warganet Sambut Positif Pembangunan Pasar Legi Ponorogo
Mengutip informasi dari laman Facebook @semuatentangponorogo, Selasa, (25/2/2020), Deva yang sering menjuarai ajang tingkat nasional tidak pernah menduga akan berlaga di ajang bergengsi jujitsu dunia tersebut. Duta Pemuda Ponorogo itu telah menggeluti jujitsu sejak duduk di bangku SD.
“Bendera Indonesia bisa berkibar paling tinggi di samping bendera negara lain, itu adalah hadiah terindah yang ingin saya berikan pada ibu," ujar Deva.
Sebelum bertanding, remaja bertubuh ramping ini sudah menjalani persiapan fisik selama tiga bulan. Akibat persiapan itu, kegiatannya di sekolah kadang terganggu karena harus sering menempuh perjalanan Ponorogo-Surabaya untuk berlatih.
Seorang Perempuan Di Ponorogo Mencoba Bunuh Diri, Aksinya Terekam Video
Perjalanan Deva untuk meraih medali emas tidaklah mudah. "Saya adalah peserta paling muda. Rata-rata lawan usia 20 tahun ke atas dan memiliki daya fisik yang lebih kuat karena mereka hidup di lingkungan petarung seperti dari Uzbekistan, Kamboja, Malaysia, dan Singapura," tambahnya.
Putra pasangan Nanik Suprihatin dan Ahmad Fadlil ini mengaku ingin menjadi delegasi Indonesia yang kelak menorehkan medali emas di ajang SEA Games dan Asian Games.
"Saya ingin membuktikan pada dunia bahwa kota Reyog Ponorogo tidak hanya melahirkan kesenian yang melegenda, tetapi juga menjadi rumah bagi para atlet berbakat," ujar Deva.
Warga Dua Desa di Ponorogo Ini Tak Mau Bertemu Gara-Gara Mitos
Sementara itu, berbagai komentar netizen tertulis pada postingan yang telah disukai 3.400 akun tersebut. Warganet bangga dengan prestasi Deva.
“Selamat ya dek atas keberhasilanya,semoga tetep menjadi kebanggaan krlg negara terutama masyarakat ponorogo.walaupun sy dari lampung tp sy tetep ikut bangga,” tulis @SandyAs.
“Masya Allah keren banget leeee. Tetaplah menjadi kebanggaan kluarga dan negara. Proud of you,” tulis @DwiCowekGopelPramesthi.
“Hebattt SELAMAT dek semoga tambah semangat dan sukses terus MENGHARUMKAN kota PONOROGO terutama INDONESIA,” tambah @Arya Qu.
Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More
Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
This website uses cookies.