Warga Dua Desa di Ponorogo Ini Tak Mau Bertemu Gara-Gara Mitos

Mitos Golan Mirah di Kabupaten Ponorogo masih diyakini kebenarannya oleh warga setempat.

Warga Dua Desa di Ponorogo Ini Tak Mau Bertemu Gara-Gara Mitos Misteri Golan dan Mirah Ponorogo. (Youtube/TAJETV)

    Madiunpos.com, PONOROGO – Dua desa di Ponorogo, yakni Golan dan Mirah menyimpan mitos yang hingga kini masih diyakini oleh warga setempat. Mitos itu menyebutkan warga dari dua desa tersebut tidak boleh saling bertemu, apalagi sampai menikah. Nasib buruk akan menimpa mereka apabila mitos itu dilanggar.

    Gara-gara mitos itu, tidak ada satu pun warga dari dua desa tersebut yang saling menikah. Hal ini dibuktikan dari tidak adanya catatan nikah antar warga dua desa itu di KUA setempat.

    Dua desa ini lokasinya berdekatan bahkan berada dalam satu kecamatan, yakni Sukorejo.

    Pernah Tiga Kali Berubah, Begini Sejarah Nama Jl. Pahlawan di Kota Madiun

    Pantangan warga dari dua desa ini bertemu menimbulkan hal-hal lucu. Seperti jika ada warga yang menggelar resepsi pernikahan, panitia akan mengumumkan lewat pengeras suara agar warga dua desa ini tidak datang bersamaan apalagi duduk berimpitan.

    Ini karena mereka khawatir nasi maupun sayur yang mereka masak tidak akan pernah matang jika warga dari dua desa itu bertemu. Hal tersebut sudah tidak aneh lagi bagi masyarakat Ponorogo bagian barat.

    Selain larangan bertemu, warga juga percaya bahwa siapa saja membawa sebutir batu atau sepotong ranting dari Desa Golan akan bingung dan tidak bisa keluar jika membawanya masuk ke Desa Mirah. Demikian juga sebaliknya.

    SBY Saja Melipir, Mitos Kediri Angker Bagi Penguasa Ternyata Ada

    Misteri Golan Mirah bermula dari kisah cinta Joko Lancur dengan putri Ki Ageng Mirah, Mirah Putri Ayu. Joko Lancur adalah anak dari Ki Honggolono, salah satu tokoh paling sakti di Ponorogo. Sedangkan Ki Ageng Mirah adalah sepupu Ki Honggolono.

    Joko Lancur ini suka bermain adu jago dan mabuk.

    Suatu hari, Joko Lancur kaget saat ayamnya berada di pelukan gadis cantik yang belum dikenalnya. Gadis itu adalah Mirah Putri Ayu. Keduanya saling curi pandang. Mereka berkenalan hingga menaruh suka satu sama lain.

    Cuma Pakai Sarung, Bupati Madiun Dipuji Netizen, Kok Bisa?

    Di tengah obrolan mereka, Ki Ageng Mirah masuk ke dapur dan mendapati keduanya sedang bersama. Ki Ageng Mirah marah lantaran Joko Lancur masuk ke rumah orang lain tanpa izin. Joko Lancur kemudian diusir dari rumah Ki Ageng Mirah. Dia pulang dengan perasaan malu dan cemas.

    Selama tidak bertemu, Joko Lancur selalu teringat dengan kecantikan Mirah Putri Ayu. Joko Lancur ingin melamar Mirah Putri Ayu. Ki Honggolono menuruti permintaan putranya.

    Diaturlah pertemuan antara Ki Honggolono yang berniat menikahkan putranya dengan putri Ki Ageng Mirah. Kedatangan Ki Honggolono disambut ceria oleh Ki Ageng Mirah. Tetapi, di lubuk hati Ki Ageng Mirah, dia tidak sudi memiliki menantu seorang pejudi sabung ayam.

    Hiii…..Avanza Masuk ke Tengah Sawah Tanpa Bekas Lumpur di Madiun

    Ki Ageng Mirah mencoba untuk menolak lamaran secara halus dengan cara memberi beberapa persyaratan di luar kemampuan manusia. Ki Ageng Mirah meminta dibuatkan bendungan sungai untuk mengairi sawah-sawah di Desa Mirah dan satu lumbung padi yang tidak boleh diantar siapa pun. Dalam arti, lumbung tersebut harus berjalan sendiri.

    Persyaratan tersebut disanggupi Ki Honggolono. Dalam waktu yang singkat, Ki Ageng Mirah hampir berhasil memenuhi semua persyaratan. Kondisi itu membuat Ki Ageng Mirah cemas. Ia mencari cara agar Ki Hanggolono gagal menyelesaikan syarat tersebut.

    Ki Ageng Mirah akhirnya meminta bantuan makhluk halus genderuwo untuk mengganggu pembuatan bendungan serta mencuri padi-padi yang telah dikumpulkan.

    Ki Honggolono rupanya mengetahui apa yang telah dilakukan sepupunya itu.

    Dengan kesaktiannya, Ki Hanggolono mengubah dami menjadi padi. Ia juga meminta bantuan seribu buaya untuk menangkap genderuwo suruhan Ki Ageng Mirah. Singkat cerita, akhirnya seluruh persyaratan berhasil dipenuhi. Ki Honggolono beserta Joko Lancur dan rombongan mempelai laki-laki kembali mendatangi Ki Ageng Mirah.

    Tetapi, Ki Ageng Mirah mengetahui isi lumbung padi sebenarnya. Di hadapan tamu undangan, Ki Ageng Mirah menyabda lumbung tersebut. Seketika padi di dalam lumbung berubah menjadi dami.

    Hal tersebut mengakibatkan Ki Hanggolono dan Ki Ageng Mirah bertengkar hingga berlanjut adu kesaktian. Dalam keributan itu, Joko Lancur menyelinap mencari Mirah Putri Ayu. Keduanya tahu apa yang dilakukan kedua ayah mereka. Akhirnya, mereka memutuskan untuk bunuh diri bersama.

    Masih dalam pertengkaran, tiba-tiba bendungan yang dibangun Ki Hanggolono ambrol dan terjadilah banjir bandang yang mengakibatkan tewasnya banyak orang.

    Cerita tersebut berdasarkan video unggahan akun Youtube TAJE TV, Kamis (28/11/2019). Hingga Selasa (18/2/2020), video tersebut telah ditonton 12.000 lebih viewers dengan 123 likes dan 20 dislike.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.