MAHASISWA PONOROGO : Wow, Mahasiswa Keren Ini Nyambi Jadi Loper Koran

MAHASISWA PONOROGO : Wow, Mahasiswa Keren Ini Nyambi Jadi Loper Koran Mustainul Fauzi, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo nyambi loper koran. (JIBI/Solopos/Istimewa)

    Mahasiswa Ponorogo yang satu ini rela melakukan pekerjaan sampingan sebagai loper koran demi mencari tambahan untuk biaya kuliah. Inilah kisahnya.

    Madiunpos.com, PONOROGO – Tak banyak barangkali seorang mahasiswa rela melakukan hal seperti anak muda ini. Ketika rekan-rekannya hanya disibukkan dengan aktivitas mengerjakan makalah dan berorganisasi, anak muda ini justru berjibaku dengan jalan raya untuk menjajakan koran.

    Mustainul Fauzi, demikian nama lengkap mahasiswa penjaja koran ini. Mahasiswa semester VI Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Prodi Komunikasi Universitas Muhammadiyah Ponorogo ini rela nyambi menjadi loper koran demi mencari tambahan untuk biaya kuliah. Sesekali ketika mengalami krisis uang saku, maka jualan koran bisa menjadi dewi penolongnya.

     

    Meski demikian, menjadi loper koran bukan tanpa risiko. Status dia sebagai mahasiswa aktif, mau tak mau membuatnya harus pandai-pandai mengatur waktu antara belajar dan bekerja.

     

    “Saya perlu pandai-pandai membagi waktu antara berjualan dan jam kuliah,” ujarnya saat ditemui Madiunpos.com di tempat tinggalnya di Jl Pasir Luhur, Desa Demangan, Siman, Ponorogo, Rabu (18/02/2015).

     

    Lazimnya loper koran, Fauzi harus mulai beraktivitas sejak mentari beranjak dari peraduannya. Pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB, ia bergegas menuju agen koran untuk mengambil jatah korannya.

    “Kemudian saya mulai menjajakan koran di lampu merah Patung Sukowati,” kata Fauzi.

    Tak hanya di Patung Sukowati, Fauzi juga menyisir kawasan pertokoan di Ponorogo. Tiga jam berjibaku dengan jalanan, barulah ia mengakhiri petualangannya dan bersiap ke Kampus.

    “Sering juga saya kena imbas. Terkadang terlambat untuk mengikuti jam perkuliahan,” akunya.

    Selepas kuliah sekitar pukul 12.00 WIB, Fauzi pun masih tak mau menyia-nyiakan kesempatan. Ia biasanya menyempatkan diri mampir ke warung kopi sambil menawarkan sisa-sisa koran yang belum laku. Jika beruntung, dalam sehari ia menjual semuanya, yakni 15 eksemplar. Tapi jika kurang mujur, laku tujuh koran pun sudah ia syukuri.

     

    Fauzi mengambil keuntungan senilai Rp1.500 untuk setiap koran yang terjual. Uang itu, sebagian ia simpan, dan sebagian lagi untuk tambah uang jajan sehari-hari. (Rio Wicaksono/JIBI/Solopos)

    KLIK dan LIKE di sini untuk update informasi Madiun Raya.



    Editor : Aries Susanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.