Mengenal Doomscrolling, Perilaku Buruk Semakin Ngetren Sejak Pandemi Covid-19

Doomscrolling yang makin sering dilakukan orang di masa pandemi Covid-19 memiliki dampak negatif.

Mengenal Doomscrolling, Perilaku Buruk Semakin Ngetren Sejak Pandemi Covid-19 Ilustrasi--Orang kecanduan gadget. (freepik)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Sejak pandemi Covid-19 melanda dunia, istilah doomscrolling atau dikenal juga dengan sebutan doomsurfing menjadi populer sejak.

    Psikiater Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Dr. dr. Ronny Tri Wirasto, Sp. Kj, menjelaskan doomscrooling merupakan istilah yang menggambarkan kecenderungan menelusuri media sosial secara terus menerus. Terutama mengakses berita negatif. Fenomena doomscrolling ini semakin banyak dijumpai saat pandemi Covid-19.

    Menurutnya, isolasi baik secara fisik maupun sosial akibat pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktor pemicu doomscrooling. Proses isolasi tersebut mendorong orang untuk memenuhi kebutuhannya mendapat informasi salah satunya melalui media sosial (medsos).

    Pentingnya ASI untuk Menciptakan Generasi Berkualitas

    “Hal tersebut dilakukan karena isolasi ini membuat seseorang menjadi tidak mau kehilangan apa yang sudah ada sebelumnya, baik secara sosial maupun fisik. Untuk mempertahankan itu, salah satunya dilakukan melalui media sosial termasuk membuat perilaku scrolling atau surfing,” jelasnya, seperti dikutip madiunpos.com dari ugm.ac.id, Minggu (6/9/2020).

    Ronny menjelaskan ketika seseorang berada dalam kondisi khawatir atau merasa cemas, doomscrolling dilakukan untuk mengubah perasaan mereka. “Untuk menutup kecemasan dengan sesuatu yang lebih kuat. Sesuatu yang buruk atau negatif akan menutup rasa ketidaknyamaan itu,”tuturnya.

    Efek Negatif

    Lebih lanjut Ronny menyampaikan bahwa doomscrolling memiliki efek negatif bagi kesehatan baik fisik maupun mental. Aktivitas ini awalnya menimbulkan gangguan berupa kesulitan tidur. Di mana gangguan pola tidur tersebut pada akhirnya akan menyebabkan kesehatan fisik terganggu.

    Bikin Kapok! 54 Warga Sidoarjo Dihukum Ngaji di Kuburan Pasien Covid-19

    Tak hanya itu, doomscrolling juga menyebabkan kelelahan secara mental. Seseorang akan merasakan lelah yang berlebihan, menjadi mudah marah, sensitif, dan irritable. Jika kondisi ini terus berlanjut dikhawatirkan akan memunculkan gangguan mental.

    “Perlu diwaspadai jika muncul ciri-ciri ada ganguan tidur, rasa lelah berlebihan, dan mudah merasa nyeri di seluruh tubuh. Apabila hal tersebut sudah terasa mengganggu sebaiknya segera minta pendampingan pada profesional seperti psikolog atau psikiater,” sebutnya.

    Untuk mengatasi efek samping doomscrolling, Ronny menekankan perlunya untuk membuat batasan dalam mengakses media sosial. Selain membatasi informasi yang diakses, sebaiknya juga membatasi waktu saat mencari dan membaca berita agar tidak berlama-lama dalam perilaku doomscrolling.

    Hiiii! Ada Motor Honda Tua Jalan Sendiri saat Subuh

    Berikutnya yang perlu dilakukan adalah menyadari tujuan awal mengakses informasi. Ingatkan diri sendiri mengenai alasan mengapa melakukan penelusuran di media sosial. Jangan sampai justru terjebak membaca informasi yang tidak relevan dengan kebutuhan.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.