Mengenal Siti Fauziah, Pemeran Bu Tejo Dalam Film “Tilik”

Madiunpos.com, MADIUN — Baru–baru ini warganet dibuat geram dengan sosok Bu Tejo dalam film pendek berjudul Tilik. Seperti diketahui, film karya Ravacana Films yang rilis di Youtube pada 17 Agustus 2020 tersebut menceritakan tentang rombongan ibu-ibu. Mereka menempuh perjalanan dengan truk untuk menjenguk Ibu Lurah di Rumah Sakit. Dalam bahasa Jawa, tilik berarti menjenguk orang sakit.

Ada banyak pemeran ibu-ibu dalam film pendek tersebut, salah satunya sosok Bu Tejo. Dalam film tersebut, Bu Tejo dikenal dengan sosok yang suka gosip. Ia terus membicarakan seorang perempuan muda bernama Dian tanpa memastikan kebenaran informasi tersebut. Ia hanya melandaskan ceritanya pada informasi yang ia baca di medsos.

Dialog gibah Bu Tejo dengan Ibu-ibu lainnya, khususnya saat beradu argumen dengan Yu Ning, seakan menyulut emosi penonton yang menyaksikan kedua tokoh itu berdebat di atas truk.

Tilik, Film Yang Mencuri Perhatian Netizen dan Jadi Trending Topic di Twitter

Karakter yang dimainkan Bu Tejo sukses mencuri perhatian netizen. Perempuan bernama asli Siti Fauziah alias Ozie tersebut jadi viral di media sosial. Lantas bagaimana sosok asli Siti Fauziah?

Akrab dengan Dunia Peran

Wanita kelahiran Blitar, Jawa Timur, ini mengaku kerap mendapatkan peran perempuan yang vokal. Meski begitu, dia mengaku tak sejulid Bu Tejo, karakter yang dibawakannya di Film Tilik. “Aku tuh sering punya perannya itu sebagai perempuan yang agak vokal. Perempuan yang punya power untuk berbicara. Dia speak up gitu lho terbuka buat ngomong gitu lho,” terang ozie seperti dikutip Madiunpos.com dari detik.com, Kamis (27/8/2020).

Ozie mengaku sudah mendalami dunia aktor sejak 2007. Kedekatannya di dunia peran terasah sejak aktif di Teater kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) hingga saat ini aktif dalam Forum Aktor Yogyakarta (FAY).

“Kuncinya itu rileks dulu. Karena menurutku semua orang itu punya sisi model kayak Bu Tejo lah sebenarnya,” cetusnya.

Dia juga mengaku sosok Bu Tejo yang terkesan natural itu juga dia dapat dari peran warga yang terlibat dalam produksi film tersebut. “Makanya sama ibu-ibu juga meskipun mereka orang asli sana tapi kan juga mereka punya pengalaman baru dengan ketemu kamera kan, tak bilang bu ini biasa aja kaya tilik (menjenguk) biasanya. Mereka bilang ‘o iya ya mbak gitu'," jelasnya.