MUDIK LEBARAN 2017 : Duh, Belasan Sopir Bus di Kediri Mengidap Hipertensi

MUDIK LEBARAN 2017 : Duh, Belasan Sopir Bus di Kediri Mengidap Hipertensi Petugas gabungan mensosialisasikan bahaya narkoba di salah satu bus di Terminal Tipe A Tamanan Kota Kediri, Rabu (21/6/2017). (Istimewa/polreskedirikota.com)

    Mudik Lebaran 2017, ada belasan sopir bus di Kediri yang mengidap penyakit hipertensi.

    Madiunpos.com, KEDIRI — Belasan sopir bus di Terminal Tipe A Tamanan Kota Kediri mengidap penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi. Perusahaan otobus yang bersangkutan diminta untuk mengganti sopir pengidap hipertensi dengan sopir yang sehat.

    Belasan sopir pengidap hipertensi ini diketahui seteah petugas gabungan dari Dinas Perhubungan, Satlantas Polresta Kediri, tim kesehatan, dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kediri menggelar razia persiapan mudik Lebaran 2017 di Terminal Tipe A Tamanan, Rabu (21/6/2017).

    Anggota tim kesehatan dari Polresta Kediri, Ipda Minarmi, mengatakan ada 26 sopir yang mengikuti pemeriksaan. Dari 26 sopir yang diperiksa, lebih dari setengahnya mengalami tekanan darah tinggi. Bahkan ada beberapa sopir bus yang tekanan darahnya mencapai 200.

    Dia menuturkan untuk sopir yang mengalami darah tinggi tersebut tidak diperbolehkan untuk mengemudikan bus karena sangat berbahaya. “Setelah kami periksa, ternyata banyak sopir yang mengalami tekanan darah tinggi. Ada yang tensinya 140, 150, bahkan ada beberapa yang mencapai 200,” kata dia yang dikutip Madiunpos.com dari laman resmi polreskedirikota.com, Kamis (22/6/2017).

    Pemeriksaan terhadap sopir meliputi pemeriksaan tekanan darah dan deteksi penggunaan narkoba serta obat-obatan terlarang melalui tes urine. Setiap bus yang melintas di terminal diminta untuk turun. Selanjutnya petugas memeriksa kelengkapan surat-surat dan kondisi kendaraan. Setelah itu sopir menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan.

    Menurut Minarmi, ada beberapa faktor yang menyebabkan sopir mengidap hipertensi. Antara lain, karena faktor keturunan dari keluarganya. Selain itu, latar belakang pekerjaan seseorang juga menjadi salah satu penyebab hipertensi.

    Dia menyampaikan sopir memiliki tanggungjawab besar terhadap keselamatan penumpangnya. Untuk itu, sopir dituntut untuk tetap prima dan harus kuat menahan kantuk. Sehingga, tidak jarang sopir mengkonsumsi suplemen sebagai dopping.

    “Kami hanya sebatas melakukan deteksi dini. Apabila ditemukan adanya suatu penyakit, kami sarankan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan ke dokter atau rumah sakit. Seperti pengidap hipertensi ini, kami sarankan untuk segera pergi ke dokter dan beristirahat,” jelas Minarmi.

    Kepolisian merekomendasikan kepada perusahaan otobus untuk mengganti sopirnya yang mengidap hipertensi. Sebab, jika mereka dipaksa tetap menjalankan bus justru berbahaya bagi penumpang. Setiap PO juga diminta untuk menyediakan sopir cadangan baik pada hari biasa maupun pada saat musim mudik Lebaran.

    Juru bicara Terminal Tipe A Tamanan Kota Kediri, Siswantoro, mengatakan pemeriksaan kendaraan rutin dilakukan setiap saat. Pemeriksaan biasanya terkait administrasi, trayek, dan uji kendaraan.

    Pemeriksaan kali ini tidak ditemukan pelanggaran kelaikan maupun administrasi kendaraan. Namun, ada sejumlah sopir yang terdeteksi mengidap hipertensi. “Yang kita periksa antara lain kelaikan kendaraan, kondisi rem dan lampunya. Pada pemeriksaan sebelumnya, kita banyak menemukan pelanggaran,” ujar Siswantoro.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.