Muncul Pesan Berantai “Pergi ke Surga” di WA, BNPT Minta Masyarakat Waspada

Pesan berantai itu beredar pada Kamis (17/9/2020), berisi tentang peringatan agar mewaspadai grup WA To Firdaus we ascend karena diduga miliki jaringan ISIS.

Muncul Pesan Berantai “Pergi ke Surga” di WA, BNPT Minta Masyarakat Waspada Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Rafli Amar (Detikcom)

    Madiunpos.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Indonesia kini tengah memantau broadcast atau pesan berantai di grup WhatsApps (WA) yang diduga terkait dengan ISIS.

    Pesan berantai itu beredar pada Kamis (17/9/2020) dan berisi tentang peringatan agar mewaspadai grup WA To Firdaus we ascend. Grup itu diduga miliki jaringan ISIS.

    "Izin menginfokan. Sudah ada grup WA dengan nama ('To Firdaus we ascend'/'ke surga kita pergi'), jika di-invite/diundang jangan ikut bergabung, WA ini milik ISIS/Daesh. Jika bergabung, maka Anda tidak bisa keluar dari grup. Agar berhati-hati, sebarkan kepada keluarga & sahabat anda," tulis pesan berantai itu.

    Akhirnya Ditahan, Emak-Emak Gunting Bendera Merah Putih Terancam 5 Tahun Penjara

    Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Rafli Amar mengatakan informasi seperti itu merupakan propaganda dari jaringan terorisme. Ia meminta masyarakat waspada.

    "Pertama, berkaitan dengan konten informasi mengarah kepada hal-hal terkait ajakan untuk semacam merupakan propaganda ya. Terkait dengan konten di media sosial yang nuansanya propaganda sekaligus ajakan untuk melakukan aktivitas terkait kegiatan teror ya, tentunya masyarakat perlu waspada," kata Boy Rafli Amar.

    Ia meminta masyarakat tidak langsung memercayai informasi-informasi yang tersebar di media sosial. Sebab, menurutnya, jaringan-jaringan terorisme memang kerap menggunakan media sosial untuk menyebarkan propaganda.

    Dibully Netizen karena Petik Edelweis di Gunung Lawu, Pendaki Ini Akhirnya Minta Maaf

    "Jadi karena di informasi yang beredar di dunia maya ini ya tentu tidak semuanya informasi yang bermanfaat dan baik kepada masyarakat. Jadi perlu kita mewaspadai ajakan-ajakan untuk bergabung dalam suatu percakapan grup media sosial, karena memang hari ini propaganda pelaku jaringan terorisme itu mengandalkan sosial media dalam menyebarluaskan konten-kontennya," ujar Boy.

    "Jadi penyebarluasan yang sifatnya paham radikal intoleran itu antara lain memanfaatkan social media. Jadi masyarakat perlu waspada dan memilih informasi yang bermanfaat. Jika ada hal-hal propaganda yang sifatnya provokatif, mengajak untuk bergabung untuk mengarah ke kegiatan-kegiatan terorisme sebagusnya diabaikan," lanjutnya.

     

    Mencelakakan Masyarakat

    Boy mengatakan pihaknya juga memantau beredarnya informasi yang berhubungan dengan jaringan terorisme tersebut. Boy menilai informasi-informasi seperti itu bisa mencelakakan masyarakat. Sebab, menurutnya, jika masyarakat tidak waspada maka mereka akan mudah dihasut sehingga menjadi bagian dari jaringan terorisme.

    2 Pesilat Diserang di Sukoharjo, Ini Kata Ketua Umum PSHT Pusat Madiun

    "Jadi informasi seperti ini juga merupakan bagian yang kita lakukan monitoring dan antisipasi terhadap konten-konten tersebut karena berpotensi untuk mencelakakan masyarakat. Bila warga tak menyadari, tentu bisa mengarah pada kegauatan-gautan, bergabung, secara tidak sadar mengikuti, apalagi generasi muda. Yang penting kita perlu waspada karena dari socmed inilah yang memang banyak dijadikan sarana penyebarluasan tadi, termasuk perekrutan," tuturnya.



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.