NASIONALISME : Coba Tebak, Apa yang Dilakukan Siswa-Siswi Ini Saat Lagu Kebangsaan Dikumandangkan?

NASIONALISME : Coba Tebak, Apa yang Dilakukan Siswa-Siswi Ini Saat Lagu Kebangsaan Dikumandangkan? ratusan siswa-siswi SLTA di Kota Madiun mendengarkan ceramah tentang Nasionalisme di aula Diklat Kota Madiun. (JIBI/Solopos/Aries Susanto)

    Nasionalisme sebagai sebuah semangat mencintai Tanah Air sepertinya belum diresapi oleh sebagian siswa-siswi. Inilah salah satunya.

    Madiunpos.com, KOTA MADIUN – Ada pemandangan yang tak biasa terlihat di aula gedung Diklat Pemkot Madiun, Selasa (10/3/2015) pagi itu. Ratusan siswa-siswi setingkat SLTA tampak duduk berjajar rapi. Mereka dihadirkan bukan untuk mengikuti ujian try out atau hipnoterapi massal. Melainkan, untuk mengikuti pendidikan singkat tentang Nasionalisme.

    Ketika jarum jam bergeser pukul 09.00 WIB, acara pun dimulai. Dipimpin Wakil Walikota Madiun, Sugeng Rismayanto, ratusan siswa dari berbagai SLTA itu diminta berdiri dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya secara bersama-sama.

    Lagu kebangsaan bergema. Ratusan siswa menyanyikan secara seksama. Namun, di tengah kekhidmatan itu tampak sejumlah siswa dengan wajah tertunduk. Mereka tidak sedang khusyuk menghayati lagu kebangsaan itu, melainkan tengah asyik main handphone (HP). Sebagian siswa, nampak  berdiri santai dengan posisi tangan menyandarkan kursi.

    Pemandangan ini rupanya diamati oleh sang Wakil Walikota Madiun. Begitu lagu usai dikumandangkan, Sugeng pun angkat bicara.

    “Bagaimana kalian bisa meresapi Nasionalisme, sementara ketika lagu kebangsaan dinyanyikan, kalian malah asyik main HP dan duduk bersandar,” kata Sugeng menegur sejumlah siswa yang tak mau menghayati lagu kebanngsaan.

    Sugeng mengingatkan, jika bangsa ini nantinya dikendalikan oleh orang-orang yang tak memiliki jiwa Nasionalisme, maka ia orang pertama yang akan menolaknya.

    “Saya tak rela jika bangsa ini dipegang oleh orang-orang luar yang tak memiliki semangat nasionalisme. Kalian itu adalah generasi penerus bangsa ini,” ujarnya.

    Ratusan siswa itu hanya terdiam. Sebagian terlihat asyik berbisik dengan temannya, seolah tak memedulikan teguran sang wakil walikota itu. Entahlah, apa karena acara tersebut yang membosankan, atau memang sebagian pelajar memang terasa asing mendengar istilah Nasionalisme karena kata itu hanya dianggap sebagai beban pelajaran.

    Beruntung, acara yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Madiun itu berjalan lancar. Namun, entahlah apakah tercapai target acara yakni agar generasi penerus itu memiliki semangat Nasionalisme?



    Editor : Aries Susanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.