Nilai Tukar Petani di Jatim Turun, Begini Penjelasannya

Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) mencatat nilai tukar petani (NTP) di Jatim selama April 2019 turun 0,80 persen dari 107,39 poin menjadi 106,52 poin karena indeks harga yang diterima petani (It) mengalami penaikan lebih rendah daripada kenaikan indeks harga yang dibayar petani (lb).

Nilai Tukar Petani di Jatim Turun, Begini Penjelasannya Ilustrasi petani. (Antara-Sumarwoto)

    Madiunpos.com, SURABAYA -- Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) mencatat nilai tukar petani (NTP) di Jatim selama April 2019 turun 0,80 persen dari 107,39 poin menjadi 106,52 poin karena indeks harga yang diterima petani (It) mengalami penaikan lebih rendah daripada kenaikan indeks harga yang dibayar petani (lb).

    Kepala BPS Jatim Teguh Pramono saat dimintai konfirmasi di Surabaya, Jumat (3/5/2019), mengatakan NTP merupakan salah satu alat atau indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan petani di daerah perdesaan. Pengukuran ini dilakukan setiap bulan.

    Dari lima provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTP, ungkap dia, semua provinsi mengalami penurunan NTP, dan terbesar terjadi di Provinsi Jawa Timur sebesar 0,80 persen.

    Selanjutnya, ungkap dia, diikuti Provinsi D.I. Yogyakarta sebesar 0,66 persen, disusul Jawa Tengah 0,64 persen, dan Provinsi Banten 0,21 persen.

    Untuk Jatim, kata dia, penurunan NTP disebabkan empat subsektor pertanian yang mengalami penurunan NTP, sedangkan satu subsektor mengalami penaikan.

    Subsektor yang mengalami penurunan NTP terbesar terjadi pada subsektor perikanan sebesar 1,88 persen dari 113,35 menjadi 111,22, kemudian diikuti subsektor tanaman pangan sebesar 1,77 persen dari 108,96 menjadi 107,03.

    Selanjutnya, subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,06 persen dari 105,40 menjadi 104,29, dan sub sektor peternakan sebesar 0,37 persen dari 111,19 menjadi 110,78.

    "Untuk subsektor yang mengalami penaikan, terjadi pada subsektor hortikultura sebesar 0,60 persen dari 100,18 menjadi 100,78," katanya.

    Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya 



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.