OPTIMALISASI LAHAN PERHUTANI : KPH Ngawi Pinjamkan 24.000 Ha Hutan untuk Pesanggem

OPTIMALISASI LAHAN PERHUTANI : KPH Ngawi Pinjamkan 24.000 Ha Hutan untuk Pesanggem Demonstration plot (demplot) uji coba penanaman padi di bawah tegakan pohon jati garapan pesanggem. (manggaladharmabalapulangkulon.blogspot.com)

    Optimalisasi lahan Perhutani dilakukan KPH Ngawi dengan meminjamkan 24.000 ha hutan untuk pesanggem.

    Madiunpos.com, NGAWI — Perum Perhutani KPH Ngawi, Jawa Timur menyediakan 24.000 ha dari lahannya untuk digunakan warga tepian hutan. Kelompok warga pemanfaat optimalisasi lahan Perhutani itu lazim disebut pesanggem.

    Para pesanggem itu melakukan optimalisasi lahan Perhutani dengan bercocok tanam di bawah tegakan pohon sesuai kontrak yang telah disepakati. "Dengan melibatkan warga pinggiran hutan tersebut, diharapkan, selain bercocok tanam, warga ikut menjaga hutan sesuai kontraknya sehingga bisa mengurangi pencurian kayu," ujar Administratur KPH Ngawi Joko Siswantoro kepada wartawan di Ngawi, Sabtu (7/11/2015).

    Sesuai kontrak optimalisasi lahan Perhutani, rata-rata setiap pesanggem mendapatkan jatah lahan hutan sekitar seperempat hingga setengah hektare selama dua tahun. Jika jumlah anggota kelompok pesanggem banyak, maka lahan yang ada bisa dibagi lagi menjadi seperdelapan hektare untuk setiap pesanggem.

    Tanaman yang biasanya ditanam di bawah tegakan pohon induk antara lain, jagung, kedelai, dan bahkan jika memungkinkan padi. Salah seorang anggota pesanggem yang menggarap lahan hutan di wilayah Kecamatan Karanganyar, Ngawi, Wawan Dwiyanto, mengaku cukup terbantu dengan bercocok tanam di bawah tegakan pohon di wilayah Perhutani itu.

    "Hasil bercocok tanam di bawah tegakan dapat digunakan memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Selain dikonsumsi sendiri, juga ada yang dijual," kata Wawan.

    Selain melakukan optimalisasi lahan Perhutani dengan bercocok tanam, Wawan mengaku ia dan anggota pesanggem lain juga ikut menjaga wilayah hutan yang menjadi lahan pertanian mereka. Sebab, katanya, jika hutan rusak maka ia juga akan kehilangan lahan pertanian.

    Luas hutan KPH Ngawi secara keseluruhan, menurut catatan Kantor Berita Antara, mencapai 46.000 hektare yang terbagi di tiga wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Bojonegoro seluas 2.447 hektare, Kabupaten Ngawi seluas 35.204 hektare, dan Kabupaten Blora, Jawa Tengah, seluas 8.257 hektare.

     

    KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.