Kategori: News

Pandemi Covid-19 Tak Surutkan Perjuangan Ibu-Ibu di Madiun Cegah Stunting pada Anak 

Madiunpos.com, MADIUN -- Sri Mulyani, pendamping Taman Posyandu Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, mengetuk pintu salah satu rumah di RT 006/RW 002, kelurahan setempat, Kamis (25/3/2021) siang. Tiba-tiba seorang anak perempuan masuk ke dalam rumah sederhana itu dan memanggil-manggil ibunya.

Seorang ibu berusia 38 tahun bernama Sukartini keluar dari kamar dan kemudian mempersilakan duduk Sri Mulyani. Anik, panggilan akrab Sri Mulyani, selanjutnya memberikan sejumlah pertanyaan terkait kondisi anak kandung Sukartini yang masih berusia delapan belas bulan.

Kepada Anik, Sukartini menceritakan kondisi anak balitanya yang bernama Latifah Kurota Ayuni itu tumbuh sehat dan saat ini berat badannya 9,1 kilogram. Anak perempuannya itu memang kerap menolak makan. Justru, anaknya lebih suka mengemil jajanan.

“Supaya anak mau makan, biasanya bahan-bahan makanan yang tersedia di rumah diolah menjadi beragam makanan. Misalnya, tahu dijadikan satai tahu, tempe ya jadi satai tempe,” ujar dia.

Tahun Ini, Luas Lahan Pertanian di Madiun yang Terima Pupuk Subsidi Seluas 118.000 Hektare

Dia bersyukur kondisi kesehatan anaknya terpantau dengan baik selama masa pandemi Covid-19. Peran dari kader Posyandu yang ada di lingkungannya sangat membantu dalam pemantauan kondisi kesehatan si buah hatinya.

Apa yang dilakukan Anik itu menjadi salah satu kegiatan kunjungan rumah sasaran. Sejak pandemi Covid-19 melanda pada Maret 2020 lalu, seluruh kegiatan Posyandu di kelurahan ditiadakan. Pelayanan langsung atau tatap muka diliburkan. Hal ini supaya tidak ada kerumunan yang bisa menjadi pemicu persebaran virus corona.

Penamping dan bidan Taman Posyandu Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Kamis (25/3/2021). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Meski demikian, kader di Posyandu Kelurahan Winongo tidak mau berpangku tangan. Salah satu yang dilakukan yakni memantau perkembangan anak balita dan ibu hamil melalui grup aplikasi perpesanan WhatsApp. Di grup WA ini, kader Posyandu akan menyediakan layanan konsultasi kepada para ibu-ibu yang menjadi sasaran.

Karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk bertatap muka, kata Anik, para ibu-ibu sasaran juga diminta untuk melakukan pemantauan mandiri. Artinya, ibu-ibu yang memiliki anak balita diminta untuk melaporkan kondisi buah hatinya.

“Setiap bulan, para kader Posyandu ini akan menanyai satu per satu warga sasaran untuk melaporkan kondisi kesehatan anaknya. Seperti berat badan sang anak, kemudian kondisi kesehatan anak. Ada keluhan tidak,” jelas dia saat ditemui di rumahnya, Kamis (25/3/2021).

Mantap! RSUD Kota Madiun Mulai Layani Pendaftaran Pasien secara Online

Melalui media komunikasi grup WA itu, warga sasaran juga diperbolehkan konsultasi terkait kondisi kesehatan anaknya.

“Sering kali warga juga bercerita soal anak-anaknya yang sulit makan, badannya panas, dan lainnya,” ujarnya.

Ketika dari kader kesehatan tidak bisa memberikan solusi terkait permasalahan yang dihadapi oleh warga. Selanjutnya, kader tersebut akan menghubungkan warga sasaran dengan bidan yang bertugas.

Saat warga sasaran mengeluhkan sesuatu yang perlu penanganan, kata Anik, akan dilakukan janji temu dengan bidan di Puskesmas Manguharjo.

Khusus ibu hamil, pihaknya secara rutin juga akan memberikan susu serta biskuit ibu hamil. Hal ini supaya nutrisi bagi ibu hamil terpenuhi. Sehingga bayi yang ada dalam kandungan juga memiliki nutrisi yang cukup.

Senpi Milik Terduga Teroris Tulungagung Ternyata Pistol Rakitan Plus Amunisi

“Mencukupi kebutuhan nutrisi dan zat besi bagi ibu hamil menjadi salah satu cara untuk mencegah bayi yang dilahirkan dalam kondisi stunting. Ini penting, makanya, kami selalu mengingatkan kepada ibu hamil supaya memperhatikan pola makannya,” terangnya.

Pemantauan kondisi kesehatan secara mandiri, baik untuk anak balita maupun ibu hamil bukan tanpa kendala. Salah satu kendala yang kerap dialami oleh warga sasaran adalah ketelatenan. Selain itu, fasilitas seperti timbangan badan juga menjadi kendala tersendiri. Tidak semua warga mempunyai timbangan.

“Yang punya timbangan badan itu hanya beberapa. Biasanya yang tidak punya itu pinjam ke tetangga. Selain itu, terkadang timbangannya itu sudah lama tidak ditera ulang. Sehingga akurasinya juga dipertanyakan. Meski demikian, itu cukup untuk mengetahui kondisi perkembangan anak,” jelas dia.

Sementara itu, Bidan wilayah Kelurahan Winongo Puskesmas Manguharjo, Widya Puspitaning Pramubekti, menyampaikan selama masa pandemi Covid-19, kader Posyandu masih diwajibkan untuk tidak memberikan layanan tatap muka. Kader-kader ini membuat grup WA untuk memantau kesehatan dan tumbuh kembang anak balita hingga ibu hamil.

“Jika ada keluhan dari warga, nant akan lapor ke kader. Kader akan konsultasi ke bidan. Namun, ketika diperlukan pemeriksaan lebih lanjut, maka akan dibawa ke Puskesmas,” ujarnya.

Semisal ada ibu hamil yang memerlukan konsultasi lebih lanjut, pihaknya akan menjadwalkan waktu yang tepat. Hal ini supaya mereka tidak berkerumun dengan orang yang sakit di Puskesmas.

“Akan dijadwalkan harinya, ini supaya tidak bertemu dengan orang yang sakit. Jadi, meskipun kondisi masih pandemi, tetap aman bagi ibu hamil yang datang ke Puskesmas. Memang dipisahkan jadwalnya, supaya kunjungan orang sehat tidak bertemu dengan orang yang sakit,” kata dia.

Dalam pertemuan dengan ibu hamil itu, pihaknya juga diwajibkan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Di Kelurahan Winongo setidaknya ada sekitar 400 anak balita yang terpantau oleh kader kesehatan.

Densus Bawa Kaus Motif Doreng seusai Geledah Rumah Terduga Teroris Nganjuk

Sejauh ini, pihaknya tidak menemukan ada kasus stunting di Kelurahan Winongo. Meski demikian, dia selalui memberikan pengarahan kepada para ibu-ibu yang memiliki anak balita supaya memberikan makanan bergizi seimbang. Seperti menyediakan makanan beragam dan seimbang.

“Tidak harus bahan makanan yang mahal, bisa yang ada di lingkungan. Semisal, tahu, tempe, telur, serta sayur-sayuran. Untuk keberagaman olahan makanan,” kata dia.

Wali Kota Madiun, Maidi, berharap pada masa pandemi Covid-19 ini tidak ada penambahan kasus anak stunting. Untuk itu, pencegahan dilakukan sejak dini, seperti dengan mengontrol kesehatan ibu hamil.

“Posyandu kan tidak ada selama masa pandemi. Untuk mencegah penambahan stunting dilakukan dengan cara pemantauan di rumah-rumah ibu hamil. Jika ada ibu hamil yang kurang gizi, maka diberikan penambah gizi. Ini harapannya tidak ada penambahan stunting,” jelas Maidi, Selasa (30/3/2021).

Abdul Jalil

Dipublikasikan oleh
Abdul Jalil

Berita Terkini

Distribusikan Uang Layak Edar hingga ke Pelosok, Pegadaian Sabet Penghargaan BI

Madiunpos.com, JAKARTA--PT Pegadaian menyabet penghargaan bergengsi Sinergi Kemitraan Layanan Bank Indonesia (BI) berkat peran strategisnya… Read More

3 jam ago

Kolaborasi Pegadaian & Relawan Bakti BUMN Batch VIII, Bangun Desa Aan di Bali Lebih Mandiri

Madiunpos.com, BALI – Pegadaian kembali rajut kolaborasi bersama Relawan Bakti BUMN untuk pembangunan desa dengan… Read More

21 jam ago

Pegadaian Cari Talenta Emas Melalui Pegadaian Future Leaders Program

Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali membuka kesempatan emas bagi para pencari kerja yang ingin… Read More

2 hari ago

Pegadaian Geber Promo via Aplikasi Digital Pegadaian, Cek Cara Dapatkannya

Madiunpos.com, JAKARTA--Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Pegadaian menghadirkan serangkaian promo menarik… Read More

2 hari ago

Inovasi Emas Pegadaian Buahkan Hasil: Layanan Bank Emas Cetak Kinerja Gemilang

Madiunpos.com, JAKARTA -- PT Pegadaian mencetak pencapaian luar biasa dalam perjalanan transformasi bisnisnya, dengan mencatatkan… Read More

2 minggu ago

Komitmen Kerja Sama Strategis Pegadaian dengan Universitas Indonesia, Ruang Kreatif Kompak Guyub Bahagia Diresmikan

Madiunpos.com, DEPOK – PT Pegadaian terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung ekosistem pendidikan di Indonesia dengan… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.