Kategori: News

Pedagang Buang Sayur di Malang, Ini Penyebabnya

Madiunpos.com, MALANG -- Aksi pedagang membuang sayur dan membagikannya gratis viral di media sosial. Para pedagang itu mengaku rugi karena sayuran tak laku semenjak pandemi Corona.

Para pedagang tersebut sehari-harinya berjualan di pasar sayur Kedungrejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Video aksi membuang sayur tersebut banyak dilihat dan dikomentari warganet.

Salah satu pedagang, Sahri mengaku omzet penjualan terjun bebas mulai adanya wabah Corona. Di sisi lain, produksi sayur melimpah ruah. "Penjualan turun sampai 90 persen, lha stok sayurnya melimpah," kata Sahri kepada wartawan, Sabtu (16/5/2020).

Viral Pedagang Buang Sayuran di Malang

Sahri bersama pedagang lain seperti dilansir dari Detik.com, bukan hanya melayani pembeli dari Malang Raya saja. Melainkan juga pembeli yang berasal dari Surabaya. Menurut Sahri, pembeli asal Surabaya telah banyak mengurangi jadwal kedatangan ke Pasar Sayur Kedungrejo, sehingga berdampak pada omzet penjualan.

Meskipun datang, para pembeli luar kota tersebut memborong sayuran tidak seperti biasanya. Jumlah pembelian berkurang banyak, sehingga mengakibatkan stok pedagang melimpah.

"Katanya di sana [Surabaya] tidak laku. Jadi pembelian sayur tidak banyak," ucap Sahri.

Sukarelawan Covid-19 di Tulungagung Ditangkap Polisi, Kenapa Ya?

Pindah ke Pasar Lain

Untuk menyiasati agar sayurannya laku, Sahri berkeliling ke pasar lain yang buka sampai malam hari. "Kalau tidak terjual di sini saya keliling ke pasar lain. Pokoknya jangan sampai membuang lah, meskipun kadang ya ada sisanya," kata Sahri.

Terpisah Winarno, anggota paguyuban Bakul Kulup Pasar Kedungrejo menambahkan, lebih dari 400 pedagang di pasar setempat mengalami kerugian karena dampak Corona. Harga sayuran anjlok hingga membuat para pedagang merugi.

"Banyak sayuran kemudian tak terbeli," tegasnya.

Dirawat 12 Hari, Pasien Positif Corona di Ponorogo dari Klaster Temboro Sembuh

Winarno berharap, pandemi COVID-19 segera berlalu. Sehingga pedagang dapat kembali berjualan sayur dengan harga seperti awal sebelum wabah melanda.

Di samping itu, akan banyak lagi pembeli datang membeli sayur, sehingga membantu perekonomian masyarakat."Kalau begini terus, bakal tidak ada yang berjualan lagi," pungkasnya.

Gegara Utang Mantan TKW di Situbondo Dibunuh Kekasih Gelap

Seperti diberitakan, viral aksi para pedagang yang membuang produk sayuran yang semestinya dijual. Bukan hanya membuang, sebagian sayuran dibagikan gratis kepada pengguna jalan yang melintas. Pedagang menyebut aksi itu dilakukan lantaran sayuran tidak laku karena lockdown.

Arif Fajar Setiadi

Dipublikasikan oleh
Arif Fajar Setiadi

Berita Terkini

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

24 jam ago

Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga, Solusi Cepat dan Ringan untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More

4 hari ago

Pegadaian Catat Kinerja Gemilang di Q3 2025 Berkat Komitmen Jadi Akselerator Inklusi Keuangan

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian catatkan kinerja keuangan yang membanggakan pada kuartal III tahun 2025 ini. Pegadaian menegaskan… Read More

6 hari ago

Berkat ATM Emas, Pegadaian Raih Penghargaan Best Innovation di BRI Subsidiaries Forum Q3 2025

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali buktikan posisinya sebagai gold ecosystem leader. Kali ini Pegadaian meraih penghargaan… Read More

7 hari ago

Pegadaian Gelar Festival Tring! di 12 Kota Se-Indonesia, Ada Promo Emas Loh!

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian sambut meriah kehadiran aplikasi terbarunya Tring! by Pegadaian, dengan menggelar Festival Tring!… Read More

1 minggu ago

Bea Cukai Solo Ungkap Temuan Rokok Ilegal di Soloraya Naik 70% Dibanding 2024

Madiunpos.com, BOYOLALI -- Bea cukai Solo musnahkan 12,4 juta batang rokok ilegal yang secara seremonial… Read More

1 minggu ago

This website uses cookies.