PEMKAB MADIUN BOYONGAN : Sekda Klaim Harga Tanah di Mejayan Sekarang Rp3 juta/ meter

PEMKAB MADIUN BOYONGAN : Sekda Klaim Harga Tanah di Mejayan Sekarang Rp3 juta/ meter Setda baru Pemkab Madiun di Mejayan, Senin (2/2/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo)

    Pemkab Madiun Boyongan dari Madiun Kota ke Kecamatan Mejayan awal tahun ini. Dampak positifnya, harga tanah di Kecamatan Mejayan kini Rp3 juta/ meter.

    Madiunpos.com, MADIUN – Perpindahan kantor Pemkab Madiun dari kantor lama di Kecamatan Manguharjo, menuju Kecamatan Mejayan dinilai memiliki dampak sangat positif. Salah satunya ialah harga tanah di Kecamatan Mejayan naik secara signifikan, yakni berkisar Rp3 juta/ meter.

    Sekda Madiun, Soekardi, mengatakan boyongan Pemkab Madiun harus dilihat sebagai bentuk peningkatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Salah satunya agar pembangunan bisa dirasakan oleh warga Madiun secara merata.

    “Saat ini saja yang sudah jelas terlihat ialah melonjaknya harga tanah di Mejayan karena banyak dibangun pusat pemerintah. Harga tanah di Mejayan rata-rata Rp2,5 juta-Rp3,5 juta/meter,” kata dia saat ditemui Madiun Pos di Setda Madiun yang lama, Rabu (18/3/2015).

    Menurut dia, masyarakat dan pegawai PNS harus melihat perubahan itu sebagai sebuah dinamika yang positif. Sebab, jangka panjang dari pembangunan akan dirasakan masyarakat secara luas. Ia mengimbau agar PNS tak mengeluh dengan perpindahan kantor pemkab.

    “Ingat saat melamar CPNS dulu meminta-minta, kiralah sudinya menerima kami dan siap ditugaskan di mana pun. Hla, kalau sekarang enggak mau,” ujarnya.

    Sebagaimana diketahui, Kantor Pemkab Madiun kini hijrah ke Kecamatan Mejayan atau sekitar 25 km dari kantor lama di Madiun Kota. Perpindahan kantor itu dimulai awal tahun 2015 lalu.

    Perpindahan kantor ini membuat jarak tempuh sebagian PNS yang sudah lama tinggal di Madiun menjadi kian jauh. Risikonya, waktu, jarak tempuh, biaya, dan tenaga bertambah. Bahkan, klinik Kesehatan Kabupaten Madiun saat ini antre pasien PNS. Mereka mengaku mengeluh pusing, badan lemas dan batuk-batuk akibat jarak tempuh yang jauh.

    “Awal-awal perpindahan, memang banyak PNS yang telat. Tapi sekarang kan sudah tidak lagi karena kami berikan layanan bus PNS,” paparnya.

    Soekardi mencontohkan dirinya yang sama sekali tak keberatan berangkat kerja ke Madiun dari Surabaya. Ia ingin menegaskan kembali bahwa PNS itu memiliki komitmen. Jika merasa keberatan sekarang, kata dia, itu sebuah pengingkaran.



    Editor : Aries Susanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.