Pemkab Madiun Siapkan Rp2 Miliar untuk Bekas Lokalisasi Pasar Muneng

Fungsi awal Pasar Muneng akan dikembalikan, setelah pasar tersebut menjadi tempat lokalisasi ilegal. 

Pemkab Madiun Siapkan Rp2 Miliar untuk Bekas Lokalisasi Pasar Muneng Petugas Satpol PP Kabupaten Madiun membongkar lapak dan warung di Pasar Muneng, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, yang diljadikan tempat prostitusi, Kamis (8/8/2019)./(madiunpos.com - Abdul Jalil)

    Madiunpos.com, MADIUN – Pemkab Madiun menyiapkan anggaran Rp2 miliar untuk mengembalikan fungsi Pasar Muneng. Sebelum ditertibkan, pasar di Kecamatan Pilangkenceng ini selama bertahun tahun menjadi tempat lokalisasi.

    Los pasar yang ada di dalam Pasar Muneng tersebut menjadi tempat bisnis esek-esek. Setelah penutupan dan ditertibkan, seluruh warung remang-remang di pasar tersebut pun dibongkar. Pemerintah setempat akan mengembalikan fungsi pasar tersebut seperti sedia kala. 

    Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun, Agus Suyudi, mengatakan los di pasar tersebut akan diubah total. Bekas lokasi warung remang-remang itu akan dibuat los. 

    Diperkirakan los tersebut bisa menampung sekitar 200 pedagang. "Jadi dibuat los bukan kios. Kalau nanti mau dibuat kios ukurannya harus sama," ujarnya, Selasa (3/9/2019). 

    Perbaikan Pasar Muneng ini akan dimulai tahun 2020. Dana Rp2 miliar untuk proyek tersebut bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) Kementerian Perdagangan. 

    Agus menyampaikan sejumlah pedagang berharap pasar tersebut dijadikan pasar harian. Karena saat ini Pasar Muneng hanya buka setiap Wage dalam hari pasaran Jawa. 

    Mengenai harapan itu, Agus menuturkan sulit menjadikan Pasar Muneng buka setiap hari. Hal ini karena tidak ada pedagang yang mau berjualan setiap hari di pasar tersebut. 

    Karakter pedagang di Pasar Muneng yakni berpindah-pindah dan kebanyakan pedagang dari luar desa. Para pedagang tersebut memang sudah menjadwalkan berjualan di Pasar Muneng setiap Wage. 

    "Pasarnya memang ramai saat Wage. Bisa ratusan pedagang yang berjualan. Tapi, pedagang ini berasal dari luar desa bahkan luar kota," ujarnya. 



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.