Kategori: News

Pemprov Jatim Akan Terapkan Sistem Ganjil Genap di Pasar Tradisional, Bagaimana Mekanismenya?

Madiunpos.com, SURABAYA -- Menutup operasional pasar tradisional di Jawa Timur untuk mencegah penyebaran Covid-19 sulit dilakukan. Sebagai gantinya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan menerapkan sistem ganjil genap dalam operasional pasar tradisional.

"Mulai Rabu [6/5/2020], ada beberapa pasar yang harus dilakukan berdagang selang seling. Satu toko buka, sebelahnya tutup, sebelahnya lagi buka," kata Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat dialog daring bersama 100 pemimpin redaksi yang menjadi anggota Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Selasa (5/5/2020) malam, seperti dikutip detik.com.

Ojo Mudik, Lagu Terakhir Didi Kempot Sebelum Meninggal Dunia

Nantinya, para pedagang diminta bergantian membuka toko. Misalnya, jika hari ini pedagang urutan ganjil yang buka, maka hari berikutnya mereka harus tutup. Sementara yang buka diganti dengan urutan pedagang yang genap.

"Hari pertama toko ganjil yang buka, hari kedua toko genap yang buka. Dibikin sistem ganjil genap," imbuhnya.

Bejat, Ayah Perkosa Anak Tirinya Hingga Hamil 8 Bulan

Khofifah menyebut pihaknya telah melakukan pemindahan pedagang pasar ke lapangan Markas Kodam V/Brawijaya untuk sementara waktu.

"Kami sudah menyiapkan format memindahkan di lapangan Makodam V Brawijaya. Juga sekarang sudah dilakukan di Kabupaten Probolinggo dengan menyiapkan pasar terutama untuk akses sayur dan buah," ujarnya.

Selain itu, Khofifah menyebut akan menerapkan format pasar dengan model berjarak. Hal ini mengadopsi pasar yang ada di Vietnam.

Pasar Hewan di Kota Probolinggo Ditutup, Ini Penyebabnya

"Ada beberapa pasar dengan format seperti di Vietnam. Kita melakukan exercise agak lama karena memindahkan mereka dari pasar dimana mereka sudah punya bedak [meja] ke jalan raya, tidak sesederhana itu," lanjut Khofifah.

Menurutnya, jika masyarakat bisa disiplin menerapkan physical distancing maka pandemi Covid-19 bisa berlalu pada akhir Mei. Namun melihat kondisi kedisiplinan masih belum terjaga, bahkan ada klaster-klaster baru maka perkiraan pandemi mereda pada Juni.

"Dulu muncul klaster TKI yang meluasnya lumayan karena peserta se-Jatim, lalu klaster Ponpes Temboro, klaster Sampoerna, sekarang klaster Pujon dan klaster pabrik Tulungagung. Munculnya klaster ini harus segera dilakukan penanganan dan penindakan efektif," imbuhnya.

Kaled Hasby Ashshidiqy

Dipublikasikan oleh
Kaled Hasby Ashshidiqy

Berita Terkini

Pengguna Tring! by Pegadaian Tembus 2 Juta

Madiunpos.com, JAKARTA-Aplikasi unggulan, Tring! by Pegadaian, kini berhasil menembus angka 2 Juta pengguna terdaftar, sejak… Read More

23 jam ago

Penguatan Ekosistem Bullion melalui Forum Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets

Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More

7 hari ago

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga, Solusi Cepat dan Ringan untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Catat Kinerja Gemilang di Q3 2025 Berkat Komitmen Jadi Akselerator Inklusi Keuangan

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian catatkan kinerja keuangan yang membanggakan pada kuartal III tahun 2025 ini. Pegadaian menegaskan… Read More

4 minggu ago

Berkat ATM Emas, Pegadaian Raih Penghargaan Best Innovation di BRI Subsidiaries Forum Q3 2025

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali buktikan posisinya sebagai gold ecosystem leader. Kali ini Pegadaian meraih penghargaan… Read More

4 minggu ago

This website uses cookies.