PENDIDIKAN PACITAN : Duh, Di SD Ini Jumlah Siswanya Hanya 15 Anak

PENDIDIKAN PACITAN : Duh, Di SD Ini Jumlah Siswanya Hanya 15 Anak Empat orang siswa yang terdiri atas siswa kelas V dan kelas VI SDN III Gunungsari, belajar di dalam satu ruang yang sama dan hanya disekat dengan papan, Senin (5/9/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

    Pendidikan Pacitan, jumlah siswa di SDN III Gunungsari Pacitan hanya 15 anak.

    Madiunpos.com, PACITAN — Jumlah siswa di Sekolah Dasar Negeri III Gunungsari yang berada di Desa Gunungsari, Kecamatan Arjosari, Pacitan hanya ada 15 anak. Dengan jumlah siswa tersebut, tentu sangat jauh dibandingkan peraturan pemerintah yaitu jumlah peserta didik per kelas yaitu 20 anak.

    Sebanyak 15 anak itu terdiri atas siswa kelas I tiga anak, kelas II tiga anak, kelas III dua anak, kelas IV tiga anak, kelas V dua anak, dan kelas VI dua anak. Mereka belajar di ruang yang disekat hanya menggunakan papan penyekat, yaitu satu ruang digunakan dua rombongan belajar.

    Pantauan Madiunpos.com di SDN III Gunungsari, Senin (5/9/2016) pagi, suasana di sekolah tersebut begitu tenang, tidak seperti sekolah dasar pada umumnya yang riuh akan suara anak-anak. Di sekolah itu ada dua bangunan yang terdiri atas empat ruangan, satu ruang digunakan untuk kantor guru dan tiga ruang lainnya untuk kelas enam rombel.

    Setiap ruang digunakan untuk dua rombel, untuk membedakan setiap rombel, pengelola sekolah menyekat ruangan dengan papan. Masing-masing rombel pun terlihat ada beberapa anak yang belajar dengan seorang guru kelas. Bahkan, ada satu guru yang mengajar di dua rombel, yaitu kelas V dan kelas VI.

    Kepala SDN III Gunungsari, Juminen, mengatakan jumlah siswa di sekolah ini memang sangat sedikit jika dibandingkan sekolah lainnya. Pada tahun pelajaran 2016 ini, hanya ada tiga siswa baru yang duduk di kelas I. Kondisi minimnya siswa di sekolah milik pemerintah itu sudah terjadi beberapa tahun silam.

    Dia menuturkan untuk pembagian rombongan belajar terpaksa satu ruang digunakan untuk dua rombel. Hal ini karena selain minimnya ruangan yang dimiliki, juga untuk efektifitas kegiatan belajar mengajar. “Ruangannya memang besar, jadi kalau satu ruangan digunakan untuk satu rombel justru kurang efektif, karena jumlah peserta didik hanya dua dan tiga anak,” jelas dia kepada Madiunpos.com di ruang kerjanya, Senin.

    Dia menambahkan selain peserta didik yang minim, jumlah guru di SDN III Gunungsari juga kekurangan guru. Saat ini hanya ada empat guru kelas, satu guru Pendidikan Agama Islam (PAI), dan seorang kepala sekolah. Untuk menyisati hal itu, guru PAI dan kepala sekolah juga merangkap menjadi guru kelas.

    “Jumlah karyawan di sekolah ini ada lima orang yang berstatus sebagai PNS termasuk penjaga sekolah dan guru tidak tetap dua orang,” jelas Juminen.

    Juminen menyampaikan penyebab minimnya siswa di sekolah tersebut karena berbagai faktor, antara lain jarak sekolah tersebut dengan perkampungan penduduk cukup jauh dengan kondisi jalan yang cukup curam yaitu di wilayah perbukitan yang rawan longsor. Selain itu, persaingan dengan sekolah negeri dan swasta yang ada di desa tersebut.

    “Ini merupakan sekolah tertinggi di Desa Gunungsari dengan ketinggian 400 meter di atas permukaan laut (MDPL), selain itu memang jumlah penduduk di sekitar sekolah ini minim,” terang dia.



    Editor : Ahmad Mufid Aryono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.