Pengrajin Rebana Madiun Kebanjiran Order saat Ramadan

Pengrajin rebana untuk hadrah di Madiun kebanjiran orderan saat Ramadan dan jelang Lebaran. hingga pertengahan bulan puasa, sudah lima set rebana dipesan oleh konsumen.

Pengrajin Rebana Madiun Kebanjiran Order saat Ramadan Sutari, pengrajin alat musik hadrah memasang kulit kambing di bodi hadrah di rumah produksinya di Desa Ngetrep, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Jumat (1/6/2018). (Madiunpos.com-Abdul Jalil)

<p dir="ltr"><strong>Madiunpos.com, MADIUN</strong> -- Pengrajin rebana di Desa Ngetrep, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, <a title="Yuk, Berburu Spot Foto Penuh Warna di Dam Jati Magetan " href="http://madiun.solopos.com/read/20180520/516/917344/yuk-berburu-spot-foto-penuh-warna-di-dam-jati-magetan">panen orderan</a> pada saat Ramadan seperti sekarang ini. Meski masih pertengahan bulan, lima set alat musik untuk hadrah itu sudah laku terjual.</p><p dir="ltr">Pantauan <em>Madiunpos.com</em> di rumah produksi rebana, Jumat (1/6/2018) siang, rebana&nbsp; yang sudah jadi ditumpuk di etalase. Pengrajin alat musik tradisional itu terlihat mengatur nada. Seorang pekerja terlihat menjemur kulit kambing yang nantinya digunakan untuk pembuatan rebana.</p><p dir="ltr">Pengrajin rebana di Desa Ngetrep, Sutari, 54, mengatakan pada saat Ramadan memang ada peningkatan permintaan pembuatan rebana. Dia mencatat hingga pertengahan bulan puasa, sudah lima set rebana dipesan oleh konsumen.</p><p dir="ltr">Dia optimistis pada saat Ramadan akhir, ada penambahan order. <a title="BI Jatim Gandeng 66 Perbankan Layani Penukaran Uang Baru" href="http://madiun.solopos.com/read/20180525/516/918266/bi-jatim-gandeng-66-perbankan-layani-penukaran-uang-baru">Padahal pada bulan-bulan lainnya</a>, jumlah order rebana biasanya sekitar tiga sampai empat set.</p><p dir="ltr">"Kalau kenaikan order ada. Ini biasa. Kalau pada saat hari-hari besar Islam. Apalagi saat Lebaran, pasti ada kenaikan penjualan. Soalnya banyak kelompok masyarakat yang membutuhkannya," ujar dia.</p><p dir="ltr">Sutari menuturkan pelanggannya tidak hanya berasal dari wilayah Madiun, tapi juga Ngawi, Magetan, hingga Ponorogo. Bahkan, hadrah buatannya dijadikan oleh-oleh santri ponpes di Temboro, Magetan, ke Kalimantan.</p><p dir="ltr">"Sering itu, santri Temboro beli alat musik hadrah untuk dijadikan oleh-oleh," kata Sutari.</p><p dir="ltr">Untuk satu set alat musik hadrah yang berisi delapan unit, ujar dia, <a title="Bayi 5 Bulan Ditinggal Ibunya di Hutan Ponorogo hingga Meninggal" href="http://madiun.solopos.com/read/20180525/516/918372/bayi-5-bulan-ditinggal-ibunya-di-hutan-ponorogo-hingga-meninggal">harganya mulai dari</a> Rp3,5 juta sampai Rp4,5 juta. Selain memproduksi rebana, dirinya juga memproduksi alat musik lain seperti ketipung dan bedug untuk masjid atau musala.</p><p dir="ltr">Selain menerima jasa pembuatan rebana, Sutari mengaku dirinya juga membuka jasa servis alat-alat musik tersebut. Tarifnya yaitu mulai Rp80.000 per unit sampai Rp150.000 per unit, tergantung tingkat kerusakan alat.</p><p dir="ltr">"Pada saat Ramadan ini, warga yang melakukan servis juga cukup banyak. Biasanya yang rusak di bagian kulitnya," beber dia.</p><p dir="ltr">Untuk memenuhi seluruh pesanan itu, dirinya mempekerjakan dua karyawan untuk membantunya. Karyawan membantu mulai proses pembuatan bodi rebana hingga pengecatan sampai pengeringan.&nbsp;</p><p dir="ltr"><strong>Silakan&nbsp;</strong><a href="http://madiun.solopos.com/"><strong>KLIK</strong></a><strong>&nbsp;dan&nbsp;</strong><a href="https://www.facebook.com/madiunpos/"><strong>LIKE</strong></a><strong>&nbsp;untuk lebih banyak berita Madiun Raya</strong></p>



Editor : Rohmah Ermawati

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.