Kategori: News

Perajin Kolang-Kaling di Gunung Wilis Madiun Raup Untung Saat Ramadan

Madiunpos.com, MADIUN — Perajin kolang-kaling yang ada di Desa Padas, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, meraup untung berlipat saat bulan Ramadan di masa pandemi Covid-19. Hal ini karena sebagian besar penyuplai kolang-kaling dari luar kota tidak bisa masuk ke pasar Madiun.

Kondisi tersebut membuat pasar-pasar yang ada di Madiun mengandalkan produksi kolang-kaling lokal.

Salah satu pemilik rumah produksi kolang-kaling di Desa Padas, Sukar, 62, mengatakan permintaan kolang-kaling pada bulan Ramadan tahun ini cukup tinggi. Harganya pun naik 100%, dari yang biasanya Rp8.000/kg menjadi Rp16.000/kg.

Dia menyampaikan selama masa wabah terjadi banyak produsen kolang-kaling dari luar daerah yang tidak bisa masuk ke Madiun. Di pasaran, produk kolang-kaling lokal Madiun ini biasanya bersaing dengan produk dari Trenggalek, Bandung, dan beberapa daerah lainnya.

Butuh Proses Panjang, Begini Cara Warga di Gunung Wilis Memproduksi Kolang-Kaling

“Sejak awal puasa kolang-kaling dari Trenggalek, Bandung, dan daerah lain tidak bisa masuk ke Madiun. Kolang-kaling dari Padas ini biasanya dijual di pasar tradisional di Kabupaten Madiun dan Pasar Besar Madiun,” kata dia di rumah produksinya di lereng Gunung Wilis, Rabu (6/5/2020).

Kondisi tersebut membuat para perajin kolang-kaling di desanya cukup kewalahan untuk mencukupi permintaan pasar. Padahal produksi kolang-kaling sangat bergantung pada banyak sedikitnya hasil buat aren yang ada di hutan.

“Kalau ada buahnya ya kami produksi. Ini masih ada pohon aren yang bisa dipanen. Saya juga kadang nyari buah aren di luar desa,” ujarnya.

Tidak Ada Unsur Pidana, Polisi Lepaskan Anggota DPRD Kota Madiun dan Rekannya 

Dalam sehari, biasanya ia bisa menghasilkan kolang-kaling siap jual sebanyak lebih dari 300 kg. Tetapi, saat ini jumlah produksinya sudah menurun antara 100 kg sampai 200 kg.

Perajin kolang-kaling lainnya, Jami, 46, menyampaikan saat ini harga kolang-kaling memang sedang bagus-bagusnya. Selain permintaan naik saat Ramadan, juga karena produksi kolang-kaling dari luar daerah tidak masuk ke Madiun selama wabah Covid-19.

“Ini biasanya langsung saya kirim ke Pasar Pagotan. Itu nanti sudah ada yang ngambil pedagang-pedagang dari pasar se Madiun,” kata warga Desa Padas itu.

 

Abdul Jalil

Dipublikasikan oleh
Abdul Jalil

Berita Terkini

Juara Microsoft Excel World Championship Indonesia, Tim Pegadaian Siap Berlaga di E-Sport Edutainment Dunia

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menorehkan prestasi gemilang dengan menyabet seluruh gelar juara di Microsoft… Read More

4 hari ago

Pegadaian Serahkan Hibah Sistem Teknologi Daur Ulang Air Hujan dan Air Wudu untuk Masjid Salman ITB

Madiunpos.com, BANDUNG — Komitmen Pegadaian terhadap lingkungan berkelanjutan di lingkungan kampus dan tempat ibadah semakin… Read More

1 minggu ago

Beri Layanan Sepenuh Hati, Contact Center Pegadaian Borong Penghargaan di Ajang ICCA 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang Indonesia Contact Center Association… Read More

1 minggu ago

Pegadaian Raih Kembali Sertifikat ISO 22301:2019, Wujud Komitmen Terhadap Standar Operasional Global

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali membuktikan komitmennya terhadap standar operasional global, dengan sukses meraih kembali sertifikat… Read More

2 minggu ago

Permintaan Emas Melonjak, Galeri 24 Pastikan Stok Emas Batangan Tersedia di Semua Outlet

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian melalui anak usahanya Galeri 24 siap penuhi kebutuhan masyarakat dalam… Read More

2 minggu ago

Bagi-bagi Rezeki! Pegadaian Umumkan 450 Pemenang Badai Emas 2025 Periode 1

Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali menggelar pengundian program loyalitas tahunannya, Badai Emas Pegadaian 2025.… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.