Kategori: News

PERGAULAN BEBAS : Tokoh Agama Ini Sindir Moto “Madiun Kota Gadis”, Kenapa?

Pergaulan bebas sepertinya menjadi sesuatu yang tak terhindarkan di era teknologi saat ini. Madiun Kota Gadis, adalah sebuah moto yang lama disematkan di Kota brem ini. Namun, kini disindir. Ada apa?

Madiunpos.com, KOTA MADIUN –Tokoh agama sekaligus Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Madiun, KH Muhammad Sutoyo menyindir moto Madiun Kota Gadis.

Menurut lelaki yang juga dosen tasawuf Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo itu, moto tersebut mestinya memacu para pemangku kebijakan di Kota Madiun untuk lebih serius membentengi para pelajar dari pergaulan bebas.

“Motonya disebut sebagai Kota Gadis. Tapi, banyak anak-anak pelajar yang sudah tak lagi gadis sebelum waktunya,” ujar Sutoyo ketika ditemui Madiunpos.com, di kediamannya, Selasa (20/1/2015).

Istilah “Gadis” yang menjadi moto Kota Madiun sebenarnya bermakna perdagangan dan perindustrian. Namun, moto ini oleh Sutoyo diplesetkan ke makna yang sesungguhnya lantaran kondisi pelajar akhir-akhir ini yang memprihatinkan.

“Jadinya, malah kota perdagangan gadis,” sindirnya.

Sutoyo mengungkapkan keprihatinannya itu lantaran dia mengaku banyak mendapatkan informasi bahwa banyak kalangan pelajar di Kota Madiun yang sudah tak lagi perawan. Bahkan, sebagian dari mereka terjebak dalam jaringan prostitusi pelajar.

“Yang tampak di permukaan saat ini kelihatannya adem-ayem. Tapi, kalau tahu dalamnya, saya sangat miris. Sudah sangat melorot pendidikan moral anak-anak kita,” timpalnya.

Berdasarkan pengamatannya, dua dari 10 siswa SMP dan SMA di Madiun telah melakukan hubungan seks bebas dan bahkan ada beberapa di antaranya yang terjerumus ke dunia pelacuran.

"Jika dulu terdapat istilah 'ayam kampus', namun saat ini trennya mulai bergeser menjadi 'ayam abu-abu' atau bahkan 'ayam biru'. Ini sungguh memprihatinkan," kata dia.

Menurutnya, merosotnya norma agama terhadap gaya bergaul kaum muda saat ini hingga berakibat pada hubungan seks bebas dan pelacuran di tingkat pelajar, adalah murni kesalahan semua pihak, baik orang tua, sekolah, lingkungan, dan dunia pendidikan pada umumnya.

"Kalau ada siswa yang sampai terjerumus ke hal eksploitasi seksual itu adalah kesalahan semua pihak. Inilah pentingnya ilmu agama, supaya, jika ada siswa yang sudah terlanjur terjerumus ke dunia tersebut dapat sadar dan bagi yang belum tidak akan terjerumus," katanya.

Aries Susanto

Dipublikasikan oleh
Aries Susanto

Berita Terkini

Malam Penganugerahan Sukses Digelar, Inilah Para Jawara Pegadaian Media Awards 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian sukses menggelar Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards (PMA) 2025 “Bersama… Read More

3 hari ago

Pengguna Tring! by Pegadaian Tembus 2 Juta

Madiunpos.com, JAKARTA-Aplikasi unggulan, Tring! by Pegadaian, kini berhasil menembus angka 2 Juta pengguna terdaftar, sejak… Read More

6 hari ago

Penguatan Ekosistem Bullion melalui Forum Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets

Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

4 minggu ago

Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga, Solusi Cepat dan Ringan untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More

4 minggu ago

Pegadaian Catat Kinerja Gemilang di Q3 2025 Berkat Komitmen Jadi Akselerator Inklusi Keuangan

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian catatkan kinerja keuangan yang membanggakan pada kuartal III tahun 2025 ini. Pegadaian menegaskan… Read More

1 bulan ago

This website uses cookies.