PERKEBUNAN PACITAN : Lahan Cokelat di Pacitan 500 Ha, Masyarakat Didorong Kembangkan IKM

PERKEBUNAN PACITAN : Lahan Cokelat di Pacitan 500 Ha, Masyarakat Didorong Kembangkan IKM Kakao (Ilustrasi/dok)

    Perkebunan Pacitan, lahan yang ditanami pohon cokelat di Kabupaten Pacitan seluas 500 hektare.

    Madiunpos.com, PACITAN — Kabupaten Pacitan memiliki lahan seluas 500 hektare yang telah ditanami tanaman cokelat atau kakao. Dengan potensi itu, masyarakat didorong untuk mengembangkan Industri Kecil Menengah (IKM) cokelat.

    Hal itu disampaikan Bupati Pacitan, Indartato, saat membuka Pelatihan Peningkatan Kemampuan Petani, Pemuda, dan Perempuan di Desa Gembuk, Kecamatan Kebonagung, Selasa (1/8/2017).

    Indartato mengatakan saat ini lahan di Pacitan yang ditanami tanaman cokelat sebanyak 500 hektare. Ini merupakan lahan terluas kedua di Jawa Timur setelah lahan tanaman cokelat di Jember.

    “Masyarakat bisa didorong untuk mengembangkan IKM kakao. Sehingga selain sebagai penghasil, nantinya akan muncul pula produk-produk jadi berbahan dasar tanaman yang berasal dari Amerika Selatan ini,” kata dia yang dikutip Madiunpos.com dari laman resmi pacitankab.go.id, Kamis (3/8/2017).

    Menurut dia, produksi cokelat ini bisa menjadikan Kabupaten Pacitan lebih dikenal dan bisa berdampak langsung terhadap perekonomian masyarakat. Pemkab sendiri sejak 10 tahun terakhir terus berupaya mengembangkan budidaya tanaman kakao ini.

    “Saya mengharapkan di samping pasar kita juga bisa industri sendiri. Jadi nanti ada permen cokelat dan produk cokelat lain dari Pacitan. Kalau kita bisa membuat itu saya kira nama Pacitan akan terangkat dan perekonomian juga akan terangkat,” kata Indartato.

    Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pacitan, Pamuji, mengatakan setiap tahun lahan tanaman kakao meningkat. Meskipun hingga kini masih ada kelemahan di sektor hilir.

    Dia menuturkan saat ini hasil produksi kakao di Jawa Timur sekitar 40.000 hingga 45.000 ton. Padahal kebutuhan industri di Gresik yaitu mencapai 200.000 ton per tahun.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.