Perkenalkan Eka Sanca, Wakil Ponorogo di Kontes Dangdut Bintang Pantura 4

Perkenalkan Eka Sanca, Wakil Ponorogo di Kontes Dangdut Bintang Pantura 4 Eka Sanca mengemasi pakaian dan kostum sebelum masuk karantina dan seleksi 36 besar di Jakarta, Jumat (14/7/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

    Eka Sanca mewakili Ponorogo di ajang kontes penyanyi dangdut yang diselenggarakan stasiun televisi swasta nasional.

    Madiunpos.com, PONOROGO -- Kabupaten Ponorogo memiliki wakil di ajang kontes dangdut yang diselenggarakan salah satu stasiun televisi swasta, Bintang Pantura 4. Eka Susanti nama aslinya. Namun, di panggung namanya adalah Eka Sanca.

    Perempuan berusia 27 tahun itu merupakan warga Jl. Tlutur No. 76 B, RT 002/RW 002, Kelurahan Jingglong, Kecamatan Ponorogo, lolos dan menjadi wakil di ajang kontes penyanyi dangdut Bintang Pantura 4. Saat ini, Eka Susanti mulai menjalani karantina di Jakarta untuk mengikuti seleksi bersama 111 kontestan lainnya.

    Saat ditemui Madiunpos.com di rumahnya, Jumat (14/7/2017) pagi, Eka sedang dibantu ibunya, Kenik, mempersiapkan berbagai kebutuhan selama masa karantina. Seluruh kostum dan pakaian yang akan digunakan selama karantina dan seleksi 36 besar dibawa dalam satu koper besar.

    Saat berbincang dengan Madiunpos.com, Eka terlihat berbinar dan penuh semangat untuk menjalani karantina dan mengikuti audisi tersebut. Dia tidak menyangka menjadi salah satu yang terpilih dalam audisi penyanyi dangdut itu.

    Selain dirinya, ada satu penyanyi dangdut asal Ponorogo yang juga lolos di ajang tersebut. Namanya Linda Akselia.

    Eka menuturkan awalnya mendapat informasi mengenai audisi Bintang Pantura 4 dari seorang teman melalui broadcast di media sosial. Pada awalnya ia tidak tertarik dengan audisi itu sehingga ia melewatkan audisi di Surabaya.

    Setelah audisi di Surabaya ditutup, ia mendadak ingin mengikuti audisi dan mengirimkan video dirinya menyanyi lagu dangdut dan dikirim ke panitia. Pada Mei 2017, Eka dipanggil audisi di Semarang, Jawa Tengah. Tak disangka namanya terpilih dan berhak maju ke Jakarta untuk seleksi 36 besar.

    “Saya saat di Semarang pun modal nekat dan yakin. Saya ditemani orang tua dan saudara ke Semarang untuk mengikuti audisi dengan mobil rentalan. Saat itu, karena tidak punya uang untuk menyewa hotel, kami tidur di emperan masjid,” kenang Eka.

    Saat audisi di Semarang, ia menyanyikan beberapa lagu dangdut dan campursari, salah satunya lagu Edan Turun yang dipopulerkan Demy. Dia mengaku lebih suka musik dangdut yang energik dan musik dangdut koplo.

    Alumnus SMAN 2 Ponorogo itu mengaku ingin mengampanyekan musik dangdut tidak selalu berkonotasi buruk dengan goyang yang berlebihan. Dalam menyanyi, dia lebih mementingkan suara dibandingkan goyangan.

    Seleksi tahap awal di Jakarta, kata dia, penilaian murni dari juri kontes tersebut. Nantinya dipilih 36 penyanyi dari 112 penyanyi yang lolos dari berbagai daerah. Dia berharap bisa menampilkan yang terbaik dan bisa maju ke babak 36 besar.

    Untuk itu, Eka Sanca meminta dukungan dan doa dari masyarakat Ponorogo supaya dirinya bisa lolos ke babak 36 besar. “Saya sangat optimistis bisa masuk ke 36 besar. Saya mohon doanya semoga bisa lolos seleksi,” harap anak tunggal dari pasangan Kenik dan Sustiyoko itu.

     



    Editor : Suharsih

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.