PERNIKAHAN PERI DENGAN MANUSIA : Kisah Alas Begal dan Rusaknya Rumah Peri Setyowati

PERNIKAHAN PERI DENGAN MANUSIA : Kisah Alas Begal dan Rusaknya Rumah Peri Setyowati Sendang yang menjadi kediaman Peri Setyowati telah dipasangi kain mori untuk persiapan membangun rumah peri. (istimewa)

    Pernikahan peri dengan manusia berlatar belakang sebuah kisah tentang alas Begal di Kedunggalar.

    Madiunpos.com, NGAWI – Di sekitar lokasi tempat akan dibangunnya rumah peri Roro Setyowati di hutan Desa Begal, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, kini tak ubahnya seperti lapangan bola. Dulu, tak begitu.

    Pada era tahun 90-an ada bangunan rumah milik petugas Perhutani. Rumah itu lokasinya berjarak sekitar 40 meter dari sendang. Rumah itu dihuni petugas Perhutani selama bertahun-tahun sebagai tempat pemantau kawasan hutan.

    Sayangnya, pada masa reformasi tahun 1997-1998 lalu, rumah milik Perhutani tersebut akhirnya menjadi jarahan warga. Semua kayu yang menjadi bagian bangunan rumah ludes dicuri.

    Bahkan tiga jembatan yang melintasi sungai di kawasan hutan, tak luput dari jarahan warga. Maklum saja bangunan rumah dan jembatan tersebut semuanya terbuat dari bahan kayu jati kualitas bagus.

    "Memang di sebelah utara sendang dulunya ada rumah milik Perhutani. Tapi rumah itu sekarang sudah hilang sebab menjadi jarahan warga," kata Yusuf Setyono, Kades Begal pada detikcom, Sabtu (23/5/2015).

    Kini tidak ada satu pun bekas bangunan rumah maupun jembatan yang tersisa. Bahkan ribuan pohon mahoni yang waktu itu berdiri kokoh di sekitar sendang, kini sudah habis sama sekali. Yang ada sekarang kawasan tersebut kini sudah tak ubahnya lapangan di tengah hutan.

    Dengan adanya rencana pembangunan 'rumah peri' yang sebenarnya hanya merupakan kiasan yakni ingin mengembalikan kawasan hutan menjadi hijau kembali, membuat warga sekitar antusias mendukungnya.

    Pasalnya, usai digelarnya happening art atau seni kejadian Dhanyang Setyowati Sukodok Membangun Rumah pada 6-7 Juni nanti, maka di situ nanti akan ditanam ribuan pohon, upaya pengembalian hutan agar kembali rimbun.



    Editor : Aries Susanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.