Pertamini Menjamur di Kabupaten Madiun, Jumlahnya Capai 170 Unit

Saat ini jumlah pertamini yang ada di Kabupaten Madiun mencapai 170 unit dan itu tersebar di seluruh wilayah Madiun.

Pertamini Menjamur di Kabupaten Madiun, Jumlahnya Capai 170 Unit Perdagangan bahan bakar minyak (BBM) dengan menggunakan mesin pompa mini atau pertamini. (Antara-Kutnadi)

Madiunpos.com, MADIUN -- Pertumbuhan pertamini di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, saat ini semakin menjamur dan tersebar di seluruh kecamatan. Pemkab Madiun mendata setidaknya ada sebanyak 170 pertamini muncul sampai saat ini.

Jumlah pertamini melonjak tajam karena dua tahun lalu jumlahnya hanya dikisaran angka 60 unit saja. Kebutuhan masyarakat terhadap bahan bakar minyak (BBM) dinilai menjadi salah satu faktor menjamurnya pertamini.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun, Agus Suyudi, mengatakan jumlah usaha pertamini di Kabupaten Madiun semakin meningkat. Sampai saat ini tercatat ada 170 pertamini berdiri di Kabupaten Madiun.

Dia menegaskan usaha pertamini adalah usaha ilegal dan berbahaya. Alat yang digunakan dalam pertamini tidak berstandar sehingga membahayakan masyarakat.

"Kami hanya bisa memberikan pembinaan saja. Kami sampaikan bahwa usaha mereka itu ilegal," kata dia kepada wartawan, Jumat (26/4/2019).

Agus menyampaikan pemkab belum memiliki peraturan daerah terkait keberadaan pertamini. Sehingga, Satpol PP sebagai penegak perda tidak memiliki kewenangan itu.

Sebenarnya, para pelaku usaha pertamini ini menyalahi aturan undang-undang. Sehingga yang bisa menertibkan adalah kepolisian.

Dia menuturkan keberadaan pertamini ini sulit diberantas karena memang banyak masyarakat yang membutuhkan. Meski ada potensi kecurangan yaitu BBM yang dijual merupakan bahan bakar oplosan.

"Ini bahan bakunya kan dari Pertamina. Dan yang dijual kan bukan barang bersubsidi. Kita ya ga bisa berbuat apa-apa," jelas dia. 

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya 



Editor : Rohmah Ermawati

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.