Kategori: News

PILKADA MADIUN 2018 : Ahmad Dawami-Hari Wuryanto Tolak Fasilitas Kampanye dari KPU

Paslon nomor urut satu di Pilkada Kabupaten Madiun menolak fasilitas bahan kampanye yang diberikan KPU.

Madiunpos.com, MADIUN -- Pasangan calon bupati dan wakil bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro dan Hari Wuryanto, menolak fasilitas bahan kampanye yang diberikan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Madiun. Alasannya karena ada indikasi mark up harga bahan kampanye.

Ketua tim kampanye paslon nomor urut satu, Dimyati Dahlan, menegaskan timnya mengendus adanya indikasi mark up harga pengadaan alat peraga dan bahan kampanye yang dilakukan KPU. Sehingga pengadaan itu dianggap rentan dikorupsi.

Dia mencontohkan dalam rancangan anggaran biaya dari KPU terkait biaya produksi dan pemasangan baliho ukuran 4x6 meter dengan harga Rp1.875.000. Padahal kalau itu dibuat sendiri hanya menghabiskan biaya sekitar Rp800.000.

"Untuk itu kami menduga pos-pos pengadaan tersebut berpotensi dikorupsi," jelas dia kepada wartawan di Posko Berkah di Jalan Raya Madiun-Nganjuk, Desa Tiron, Madiun, Senin (19/2/2018).

Tidak hanya soal mark up biaya pengadaan alat peraga dan bahan kampanye yang dipermasalahkan Dimyati. Dia menambahkan beban biaya penyebaran bahan kampanye kepada paslon juga menjadi alasan pihaknya menolak fasilitas bahan kampanye.

Menurut dia, berdasarkan Peraturan KPU Nomor 5 tahun 2017 tentang Dana Kampanye disebutkan biaya penyebaran bahan kampanye dibiayai dana APBD. Atas dasar aturan itu seharusnha KPU Kabupaten Madiun membiayai penyebaran bahan kampanye seperti pamflet, leaflet, selebaran, hingga poster.

"Harusnya yang membiayai penyebaran bahan kampanye KPU bukan dibebankan kepada paslon," jelas dia.

Lebih lanjut, dia menyampaikan KPU Kabupaten Madiun mengeluarkan surat bernomor 12 tahun 2018 tentang Pembatasan Pengeluaran Biaya Kampanye. Berdasarkan keputusan itu tidak termuat biaya distribusi bahan kampanye.

"Di surat itu disebutkan biaya penyebaran bahan kampanye nol rupiah," kata dia.

Penolakan terhadap fasilitas tersebut dibuktikan dengan tidak menyerahkan desain bahan kampanye kepada KPU. Padahal, sesuai aturan tim paslon paling lambat menyerahkan desain bahan kampanye lima hari setelah penetapan paslon.

"Sampai detik ini kami belum menyerahkan desainnya meski batas waktu pengumpulan sudah lewat," ujar Dimyati.

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Distribusikan Uang Layak Edar hingga ke Pelosok, Pegadaian Sabet Penghargaan BI

Madiunpos.com, JAKARTA--PT Pegadaian menyabet penghargaan bergengsi Sinergi Kemitraan Layanan Bank Indonesia (BI) berkat peran strategisnya… Read More

5 jam ago

Kolaborasi Pegadaian & Relawan Bakti BUMN Batch VIII, Bangun Desa Aan di Bali Lebih Mandiri

Madiunpos.com, BALI – Pegadaian kembali rajut kolaborasi bersama Relawan Bakti BUMN untuk pembangunan desa dengan… Read More

23 jam ago

Pegadaian Cari Talenta Emas Melalui Pegadaian Future Leaders Program

Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali membuka kesempatan emas bagi para pencari kerja yang ingin… Read More

2 hari ago

Pegadaian Geber Promo via Aplikasi Digital Pegadaian, Cek Cara Dapatkannya

Madiunpos.com, JAKARTA--Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Pegadaian menghadirkan serangkaian promo menarik… Read More

2 hari ago

Inovasi Emas Pegadaian Buahkan Hasil: Layanan Bank Emas Cetak Kinerja Gemilang

Madiunpos.com, JAKARTA -- PT Pegadaian mencetak pencapaian luar biasa dalam perjalanan transformasi bisnisnya, dengan mencatatkan… Read More

2 minggu ago

Komitmen Kerja Sama Strategis Pegadaian dengan Universitas Indonesia, Ruang Kreatif Kompak Guyub Bahagia Diresmikan

Madiunpos.com, DEPOK – PT Pegadaian terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung ekosistem pendidikan di Indonesia dengan… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.