Satgas Covid-19 jemput pasien Covid-19 di Tulungagung untuk dikarantina. (Adhar Muttaqin/detikcom)
Madiunpos.com, TULUNGAGUNG - Pasien Covid-19 di Tulungagung, Jawa Timur, menolak dijemput Satgas Covid-19 untuk dikarantina di rusunawa. Pria itu justru kabur ke bukit yang ada di sekitar rumahnya.
Peristiwa itu terjadi pada Jumat (5/2/2021) sore. Saat itu satgas tingkat kabupaten berencana menjemput ANT, 20, warga Desa Kates, Kecamatan Kauman, yang sebelumnya dinyatakan positif terpapar virus Corona.
Upaya penjemputan sengaja dilakukan lantaran sebelumnya ANT menolak dan takut saat disarankan satgas desa menjalani karantina di rusunawa. Padahal di rumah tersebut banyak anggota keluarga yang tinggal, termasuk orang tua dan anak kecil.
Terseret Arus di Blitar, Anak Balita Ditemukan Meninggal Oleh Pemancing
"Kalau warga sekitar tidak masalah, hanya saja kami kasihan, karena khawatiran akan menularkan ke keluarga yang lain. Di situ kan banyak anggota keluarganya," kata Kapolsek Kalangbret, Puji Hartanto, Jumat (5/2/2021).
Namun saat rombongan satgas kabupaten tiba di rumah ANT, yang bersangkutan semakin ketakutan dan akhirnya melarikan diri melalui pintu belakang.
"Kalau keluarga tidak masalah dan mempersilakan untuk dibawa ke rusunawa, tapi ANT sendiri yang menolak," ujarnya.
6 Pemuda Perkosa Gadis 14 Tahun di Banyuwangi, Dalang Pacar Sendiri
Beberapa orang sempat mencari di sekitar rumah ANT, namun ia tidak ditemukan. Akhirnya petugas memilih untuk kembali.
"Kemudian tadi sekitar jam 5 sampai jam 6 petang, ANT pulang ke rumah. Kemudian Bu Bidan dan perangkat desa kembali melakukan pendekatan," imbuh Puji.
Dalam komunikasi itu, akhirnya satgas mengizinkan ANT untuk sementara waktu menjalani isolasi mandiri di rumah. Namun anggota keluarga yang lain harus bergeser ke rumah keluarga yang lain.
17 Februari Pelantikan 17 Kepala Daerah Terpilih di Jatim
"Karena tidak memungkinkan untuk jadi satu rumah. Sementara kami izinkan di rumah sembari menunggu kondisinya stabil, karena saat ini dia stres, apalagi tadi ada petugas datang," imbuhnya.
Petugas nantinya bakal memberikan pengertian lagi kepada ANT agar mau menjalani karantina di rusunawa, bersama puluhan warga lain yang terpapar Covid-19.
Sementara ibu ANT mengaku telah berulangkali membujuk ANT agar mau dibawa ke rusunawa. Namun yang bersangkutan tetap menolak.
Perlu Sinergi Lintas Wilayah untuk Redam Pandemi Covid-19
"Awalnya memang bersikeras menolak, dia itu takut kalau disogok hidungnya [swab]. Karena dulu itu saat dia mau disuntik saja juga pilih kabur. Nah tadi sebelum petugas datang kami bujuk, dia mau tapi harus ditemani istrinya dan berangkat naik motor," kata Ibu ANT.
Namun saat petugas datang sambil membawa ambulans, ANT justru takut dan kabur. "Seharusnya jangan datang dulu ramai-ramai seperti ini," pungkasnya.
Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More
Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
This website uses cookies.