Kategori: News

Waduh, Guru Olahraga di Blitar Gauli Murid Sendiri

Madiunpos.com, BLITAR - Seorang guru olahraga sebuah SMPN di Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, menjadi tersangka kasus pencabulan. Dia merayu muridnya berhubungan badan saat study tour ke Bali.

Peristiwa ini sebenarnya terjadi pada September 2019. Namun hubungan yang terjadi semakin intens ini tertutupi sikap sang guru, BR, 39, yang berdalih mencetak korban menjadi atlet berprestasi.

Sepandai-pandainya menutupi bangkai, aroma busuk pun tercium juga oleh paman korban. Sang paman kemudian menanyakan rumor yang berkembang soal kedekatan keponakannya dengan guru olahraganya itu. Paman korban juga mendesak korban untuk jujur menceritakan sejauh mana hubungannya dengan si guru.

17 Februari Pelantikan 17 Kepala Daerah Terpilih di Jatim

Mendapat desakan yang terus menerus, korban akhirnya bercerita hubungan mereka sudah sangat dekat. Bahkan korban mengaku sudah berhubungan badan dengan si guru lebih dari sekali. Mereka menjalin hubungan sejak September 2019 sampai saat ini.

Mendengar cerita keponakannya itu, si paman meneruskannya kepada ibu korban. Ibu korban seketika itu shock dan tidak bisa menerima perlakuan si guru kepada anak perempuannya. Ibu korban kemudian melaporkan ke polisi.

"Menerima laporan itu kami tindak lanjuti dengan meminta keterangan korban dan terduga pelaku pencabulan. Setelah melalui proses penyelidikan, naik ke penyidikan, maka status pelaku kami tetapkan sebagai tersangka," kata Kasat Reskrim Polres Blitar, AKP Donny Kristian Bara'langi, dalam rilis di Mapolres Blitar di Talun, Jumat (5/2/2021).

Positif Covid-19, Warga Tulungagung Kabur saat Dijemput Satgas

 

Modus Operandi

Modus operandi pelaku menyetubuhi korban yang berumur 15 tahun itu, tambah Donny, dengan bujuk rayu tipu muslihat dan serangkaian kebohongan. Seperti akan dijanjikan dinikahi dan dibiayai sekolah sampai perguruan tinggi. Selain itu korban yang mengikuti ekstrakurikuler atletik akan dibina menjadi atlet nasional.

Selain menghadirkan tersangka pencabulan dengan korban di bawah umur, beberapa benda juga dibeber sebagai alat bukti. Di antaranya baju dan pakaian dalam korban yang dipakai saat terakhir berhubungan dengan gurunya. Serta satu unit sepeda motor Honda Vario warna putih.

"Tersangka kami jerat dengan Pasal 81 UU No 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Dengan ancaman hukuman paling sedikit 5 tahun, dan paling lama 15 tahun. Atau denda paling banyak Rp5 miliar," pungkasnya.

Perlu Sinergi Lintas Wilayah untuk Redam Pandemi Covid-19

Haryono Wahyudiyanto

Dipublikasikan oleh
Haryono Wahyudiyanto

Berita Terkini

Pengguna Tring! by Pegadaian Tembus 2 Juta

Madiunpos.com, JAKARTA-Aplikasi unggulan, Tring! by Pegadaian, kini berhasil menembus angka 2 Juta pengguna terdaftar, sejak… Read More

3 hari ago

Penguatan Ekosistem Bullion melalui Forum Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets

Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More

1 minggu ago

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga, Solusi Cepat dan Ringan untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More

4 minggu ago

Pegadaian Catat Kinerja Gemilang di Q3 2025 Berkat Komitmen Jadi Akselerator Inklusi Keuangan

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian catatkan kinerja keuangan yang membanggakan pada kuartal III tahun 2025 ini. Pegadaian menegaskan… Read More

4 minggu ago

Berkat ATM Emas, Pegadaian Raih Penghargaan Best Innovation di BRI Subsidiaries Forum Q3 2025

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali buktikan posisinya sebagai gold ecosystem leader. Kali ini Pegadaian meraih penghargaan… Read More

4 minggu ago

This website uses cookies.