Terseret Arus di Blitar, Anak Balita Ditemukan Meninggal Oleh Pemancing
Tubuh bocah tiga tahun asal Gresik itu ditemukan meninggal mengambang sejauh 11 km dari lokasi dilaporkan hilang.
Madiunpos.com, BLITAR – Anak balita yang dilaporkan hilang terseret arus di Blitar, Jawa Timur, akhirnya ditemukan. Tubuh bocah tiga tahun asal Gresik itu ditemukan meninggal mengambang sejauh 11 km dari lokasi dilaporkan hilang.
Petugas BPBD Kabupaten Blitar, Ekavinda, mengatakan proses pencarian dilakukan selama 16 jam. Namun jasad Muhammad Muharrom Musaidi Al saif ditemukan warga yang sedang memancing di aliran Sungai Lekso.
"Iya benar korban yang dilaporkan hilang telah ditemukan oleh pemancing. Kondisinya tewas mengambang. Tadi sekitar pukul 11.30 WIB," tutur Ekavinda dihubungi detikcom, Jumat (5/2/2021).
Bisa Dicontoh, 8 Kebiasaan Orang Jepang yang Bikin Kagum
Lokasi penemuan jasad warga Desa Manyar, Sidorukun, Gresik ini berada di radius 11 km dari lokasi dilaporkan hilang. Seorang pemancing melihat jasad bocah tiga tahun itu tersangkut tanaman kangkung yang menjalar di tepian Sungai Lekso. Tepatnya di aliran Sungai Lekso yang masuk perbatasan antara Kelurahan Babadan dengan Kelurahan Beru.
Korban sendiri dilaporkan hilang sejak Rabu (3/2) sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu korban bersama kedua orang tua dan kakak lelakinya yang berusia 10 tahun sedang berkunjung ke teman lama orang tua mereka di Dusun Semen RT 001 RW 001 Desa Semen, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar.
Mengungkap Sikap Marah Seseorang Berdasarkan Zodiak
Lalai
Balita ini bersama kakaknya diketahui bermain di depan rumah tuan rumah. Sedangkan kedua orang tua mereka berbincang dengan tuan rumah di ruang tamu.
Di bagian depan rumah itu ada sebuah saluran irigasi atau parit. Lebarnya sekitar 70 cm dengan kedalaman sekitar 1 meter melintang di bagian depan. Saat kejadian, kondisi hujan sangat deras, sehingga debit air di aliran saluran parit sampai meluap. Di lokasi inilah, korban dilaporkan hilang.
"Saat ini proses evakuasi. Jenazah dibawa ke RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi," tambahnya.
Perlu Sinergi Lintas Wilayah untuk Redam Pandemi Covid-19
Kapolres Blitar, AKBP Leonard M Sinambela, menilai peristiwa ini akibat lalainya orang tua mengawasi anaknya ketika bermain. Kelalaian ini berakibat fatal dengan hilangnya nyawa sang anak balita.
"Saya tidak ingin kejadian seperti ini terulang lagi. Saya mohon, para orang tua jangan sampai abai mengawasi putra-putrinya ketika bermain. Apalagi ini masih [anak] balita," kata Leo.
Editor : Haryono Wahyudiyanto
Baca Juga
- Remaja di Blitar Meninggal setelah Diseruduk Sapi
- Miris! Warga Blitar Cabuli-Setubuhi 6 Bocah di Ruang Salat
- Ngaku Istirahat, 2 Sales Tepergok Mesum di Masjid di Blitar
- Polda Gerebek Tempat Karaoke di Blitar, Seorang Muncikari Jadi Tersangka
- Gauli Anak Juragan hingga Hamil 7 Bulan, Sopir Keluarga Dilaporkan ke Polisi
- Video Wali Kota Blitar Joget dan Nyanyi Tanpa Masker Viral, Polisi Panggil Panitia Acara
- Video Pria Onani di Pinggir Jalan Raya Blitar Viral
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.