PPKM Mikro, 650 Kampung Tangguh di Surabaya akan Terima Rp5 Juta
Dari 1.294 kampung tangguh yang terbentuk, direaktivasi menjadi 650 Kampung tangguh.
Madiunpos.com, SURABAYA –Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali mengaktifkan Kampung Tangguh sebagai garda terdepan dalam penerapan PPKM mikro yang berlaku mulai, Selasa (9/2/2021). Sebanyak 650 kampung tangguh di Surabaya hasil reaktivasi dari 1.294 kampung tangguh yang terbentuk.
"Bantuan kampung tangguh berdasarkan PPKM jilid 3, memang kita diintruksikan membantu melalui APBD di tingkat paling kecil RW dan bisa ke tingkat RT. Kemarin kita sudah kita kasih stimulan dari kampung tangguh, semula ada 1.294 yang terbentuk kemarin bisa kita reaktivasi ada 650 Kampung tangguh," kata Plt Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (9/2/2021).
Whisnu berharap PPKM mikro ini bisa mereaktivasi 1.294 kampung tangguh dengan cara memberikan bantuan. Surabaya juga telah diundang oleh Kemendagri terkait refocusing terkait anggaran yang menjalankan PPKM mikro.
Baca Juga: 210 RT di Jatim Masuk Zona Merah, Kota Madiun Terbanyak
"Ini yang kita inginkan dana kelurahan kalau analognya di Mendagri itu menggunakan dana desa, kita ingin dana kelurahan untuk refocusing membantu kampung tangguh. Sehingga nanti kampung tangguh itu bisa aktif kembali seperti awal-awal dulu, setiap gang ada semprotan disinfektan, pengecekan, penjagaan, ada safe di kampung. Artinya tidak membebani biaya itu kepada warga. Selama ini mereka mandiri dan itu juga sangat memberatkan. Warga bisa aktif dan semangat lagi karena ada bantuan," jelasnya.
Namun kapan bantuan itu akan turun, Whisnu mengusahakan dengan secepat mungkin. Sebab, hari ini sudah ada refocusing. "Kalau dalam minggu ini tuntas, ya akan segera kita turunkan," katanya.
Berdasarkan evaluasi, bantuan tersebut akan diberikan dalam bentuk hibah. Sebab, banyak RT yang kesusahan membuat laporan, maka usulannya dibuat dalam bentuk program.
Minta Rp5 Juta Tak Diberi, Selingkuhan Disiram Air Keras hingga Meninggal
Pendampingan
Sehingga kampung tangguh mengajukan kebutuhannya apa saja, kemudian diberikan dalam bentuk program sesuai dengan usulan mereka.
"Bentuknya tergantung kebutuhan di bawah, misalkan butuh alat disinfektan, kalau ada 1.294 berapa yang butuh alat disinfektan. Kalau seribu kampung tangguh kan berarti kita harus pengadaan seribu alat disinfektan untuk kita turunkan. Mereka akan menerima barang, ada serah terimanya, mereka nggak perlu buat laporan karena bentuknya program bukan hibah uang. Sehingga tidak menyulitkan mereka," ujarnya.
Nantinya juga akan ada pendampingan di tingkat kelurahan, karena leading sector-nya ada di kelurahan. Ada pula pendampingan dari kelurahan untuk kampung-kampung di wilayahnya.
Polisi Tetapkan 3 Tersangka Kasus Jumpa Fans Viensboys di Madiun
"Kalau butuh bantuan hibah berupa uang, mereka ada pendampingan untuk membuat laporannya, pengeluarannya seperti apa. Karena ini sudah kita buka luas lagi penggunaan kalau misalkan kita turunkan hibah dalam bentuk uang. Ini kita evaluasi, minimal bisa Rp5 juta [besaran bantuan]," pungkasnya.
Editor : Haryono Wahyudiyanto
Baca Juga
- PMI Madiun Kesulitan Cari Pendonor Darah saat PPKM
- Puan Maharani Datang, Vaksinasi Covid-19 Dihentikan, dan Warga Kecewa
- Kabupaten Madiun Darurat Covid-19! Ini 13 Aturan yang Harus Dipatuhi
- Pemkot Madiun Berlakukan Jam Malam, Aktivitas Masyarakat Dibatasi Pukul 20.00 WIB
- Mobil Ringsek Disambar Kereta di Surabaya, Pengemudi Meninggal
- Persebaya Kini Bisa Latihan Lagi di Gelora 10 November Tambaksari
- Ngeri! Member Pusat Kebugaran di Surabaya Ditusuk 17 Kali hingga Pisau Bengkok
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.