RAZIA PELAJAR : Polres Nganjuk Sisir Warnet dan Tempat Wisata, 75 Pelajar Tepergok Bolos!

RAZIA PELAJAR : Polres Nganjuk Sisir Warnet dan Tempat Wisata, 75 Pelajar Tepergok Bolos! Petugas merazia bangunan yang menyediakan jasa penyewaan play station, Selasa (1/12/2015). Tempat tersebut diduga menjadi markas pelajar untuk menghabiskan waktu saat membolos jam sekolah. (Tribratanews.net)

    Razia pelajar yang dilakukan polisi Nganjuk menjaring 75 pelajar yang tepergok bolos saat jam sekolah di warnet dan tempat wisata.

    Madiunpos.com, NGANJUK – Aparat Polres Nganjuk bekerja sama dengan Dinas Pendididikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Nganjuk dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Nganjuk mengelar razia pelajar selama dua hari, Selasa-Rabu (1–2/12/2015).

    Kapolres Nganjuk AKBP Muhammad Darwis mengatakan razia pelajar digelar untuk memberikan pembinaan kepada siswa-siswi yang kedapatan melanggar peraturan dengan nekat pergi tanpa izin atau kabur saat jam sekolah. Menurut dia, pelaksanaan razia pelajar sekaligus menjadi bukti bahwa polisi mendukung program pendidikan.

    “Razia kali ini hanya bersifat pembinaan jadi tidak ada pelajar yang kami bawa ke Mapolres Nganjuk. Pelajar yang kedapatan kabur hanya kami data dan arahkan ke sekolah untuk mendapat pembinaan lebih lanjut dari pihak sekolah,” kata Muhammad Darwis seperti dikutip Madiunpos.com dari laman Tribratanews.net milik Polres Nganjuk, Jumat (4/12/2015).

    Razia Setiap Hari
    Muhammad Darwis menjelaskan razia pelajar digalar setiap hari selama dua jam, mulai pukul 09.00 WIB sampai 11.00 WIB. Menurut dia, rentang waktu tersebut rawan sekali dimanfaatkan anak-anak sekolah untuk kabur. Selama dua hari razia, Muhammad Darwis menyebut, petugas menemukan 75 pelajar dari berbagai sekolah di Nganjuk yang tertangkap nasah kabur atau bolos sekolah.

    “Kami dapat kurang lebih 75 pelajar tengah kabur pada jam sekolah. Mereka tertangkap membolos dan kedapatan tengah asyik bermain di warnet dan tempat wisata. Dalam razia kali ini, kami menurunkan 20 personel yang dibagi menjadi empat zona untuk merazia anak-anak sekolah yang membolos,” terang laki-laki asal Klaten, Jawa Tengah (Jateng) tersebut menyoal pendidikan Nganjuk.



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.