Pemeriksaan di jalan. (Liputan6.com)
Madiunpos.com, SURABAYA -- Pengamat Ekonomi Universitas Airlangga (Unair), Wisnu Wibowo berbicara soal new normal di Jawa Timur (Jatim) terutama Surabaya. Menurutnya harus selektif dan mempertimbangkan aspek epideomologi.
Wisnu mengatakan sektor kesehatan dan ekonomi merupakan dua aspek yang tidak terpisahkan dan sama pentingnya. Memang idealnya, menurut Wisnu, dua sektor itu dapat berjalan bersama.
Namun, dari tinjauan kesehatan, Wisnu menuturkan, hadirnya vaksin dan obat membutuhkan waktu untuk virus corona baru atau Covid-19. Lebih lanjut ia mengatakan, perlu beriringan untuk menyelesaikan Covid-19.
Satu Keluarga di Surabaya Meninggal Diduga Karena Covid-19
"Ekonomi harus bergerak, masyarakat butuh pendapatan untuk tetap hidup. Ekonomi beri ruang untuk mulai bergerak meski tidak seperti dulu. Aktivitas ekonomi diupayakan selektif, dan pertimbangkan epideomologi, aspek kesehatan,” kata Wisnu, Jumat (5/6/2020).
Wisnu mengatakan, pertimbangan epideomologi perlu dilakukan di sektor tertentu. Hal ini agar tidak menimbulkan risiko ke depan jika diterapkan new normal. Salah satunya mempertimbangkan tingkat kondisi penularan.
"Kalau angka kondisi penularan sudah bisa turun di bawah 1 relatif bisa dikendalikan [tingkat penularan]. Kemudian evaluasi kemungkinan proses transisi new normal,” kata dia.
Update Covid-19 Jatim, 123 Kasus Positif dan 116 Sembuh
Menurut Wisnu, ada dua hal yang perlu diperhatikan untuk menjalankan proses transisi new normal tersebut. Meski perlu selektif untuk menjalankan proses transisi new normal.
Pertama, memilih sektor yang punya dampak potensi penularan relatif dapat dikendalikan. Wisnu mengatakan butuh bantuan aparat agar penerapan protokol kesehatan dapat dilakukan ketat sehingga ada intervensi yang dapat membuat tingkat kondisi penularan Covid-19 dapat dikendalikan.
"Misalkan mal dibuka ada treatment protokol pencegahan Covid-19," tambahnya seperti diberitakan Liputan6.com.
Kedua, sektor usaha yang pengaruh besar terhadap berjalannya aktivitas masyarakat. "Di Surabaya, sektor perdagangan kontribusi 28,33 persen, sektor perhotelan, restoran sekitar 15,3 persen, dan sektor industri sekitar 18,3 persen, ini 61 persen sebagai penyangga ekonomi. Kalau ditambah sektor konstruksi totalnya jadi 70 persen. Ini sektor kontribusinya besar terhadap ekonomi Surabaya,” ujar dia.
20 Jam Terombang-ambing di Laut, Nelayan Pacitan Selamat
Meski demikian, menurut Wisnu jika sektor-sektor tersebut dibuka dalam transisi new normal, perlu sungguh-sungguh untuk menerapkan protokol kesehatan oleh semua pihak. Baik pelaku usaha, aparat, masyarakat dan pemerintah. Hal ini untuk mencegah penyebaran Covid-19 dan tidak menimbulkan gelombang kedua.
"Keberhasilan dalam transisi itu disiplin sehingga new normal dapat berjalan. Pelaku usaha sudah harus merancang bagaimana menjalankan kegiatan usaha dengan ada juga pencegahan Covid-19," kata dia.
"Kesadaran dari masyarakat itu sendiri. Jangan sampai kebiasaan ketika kondisi sebelum ada Covid-19,” imbuhnya.
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More
Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More
This website uses cookies.