Bupati Madiun Ahmad Dawami saat meresmikan Laboratorium Mikrobiologi yang dilengkapi mesin PCR di RSUD Dolopo, Sabtu (20/2/2021). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)
Madiunpos.com, MADIUN -- Pemerintah Kabupaten Madiun menambah mesin Polymerace Chain Reaction (PCR) untuk tes swab pasien Covid-19. Mesin PCR ini ditempatkan di RSUD Dolopo.
Bupati Madiun, Ahmad Dawami, meresmikan Laboratorim Mikrobiologo yang dilengkapo alat PCR di RSUD Dolopo, Sabtu (20/2/2021) siang. Rencananya, alat PCR untuk tes swab ini mulai dioperasikan akhir Februari.
Sebelumnya, Pemkab Madiun telah memiliki mesin PCR yang berada di RSUD Caruban.
Hujan Deras, Pohon Karet Berusia 100 Tahun di Telaga Ngebel Tumbang
Direktur RSUD Dolopo, Purnomo Hadi, mengatakan alat PCR yang ada di rumah sakitnya merupakan bantuan dari Badan Nasionla Penanggulangan Bencana (BNPB). Mesin PCR itu bisa menguji antara 250 sampai 300 spesimen per hari.
“Kehadian Laboratorium Mikrobiologi ini merupakan penghargaan dari pemerintah kepada RSUD Dolopo sebagai salah satu rumah sakit rujukan pasien Covid-19,” kata dia.
Purnomo menuturkan untuk pengoperasian mesin PCR ini menunggu register dari Litbangkes. Sebelumnya, laboratorium tersebut telah menjalani Pemantapan Mutu Internal (PMI) dan visitasi oleh Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Persatuan Dokter Spesialis Mikrobiologi serta Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun dan Dinkes Provinsi Jawa Timur.
49 Paus Pilot Terdampar di Pantai Bangkalan, Hanya 3 Ekor yang Hidup
“Pengoperasiannya masih menunggu register dari Litbangkes pusat ya. Mungkin minggu depan sudah bisa beroperasi,” jelas dia.
Lebih lanjut, mesin PCR di RSUD Dolopo ini akan mengkaver pemeriksaan spesimen pasien Covid-19 dari daerah Jawa Timur bagian barat. Hal ini supaya proses tracing dan testing bisa cepat dilakukan.
Bupati Madiun menambahkan pengoperasian PCR di RSUD Dolopo tentu akan mempermudah sekaligus mempersempit tracing kasus Covid-19. Dengan memiliki mesin PCR sendiri, untuk mengetahui hasil tes swab hanya butuh maksimal 2,5 jam. Sehingga setelah diketahui hasilnya positif atau negatif, bisa segera diambil tindakan berikutnya.
“Kalau sebelumnya untuk menunggu hasil tes swab bisa tiga hari. Untuk saat ini cukup 2,5 jam. Kalau seseorang diketahui hasil positifnya dalam waktu singkat tentu tracingnya bisa dipersempit karena bisa dicegah untuk isolasi dan mendapatkan perawatan. Bandingkan jika hasilnya tiga hari baru diketahui, orang itu sudah beraktivitas ke mana-mana, kemudian hasilnya positif. Kan tracingnya luas,” kata bupati yang akrab disapa Kaji Mbing itu.
Dia menjelaskan jumlah uji spesimen pasien dengan mesin PCR di RSUD Dolopo ini bisa mencapai 96 dalam satu putaran. Dengan kemampuan tersebut tentu bisa melayani tes swab pasien dari luar Madiun.
“Satu putaran bisa 96 sampel atau spesimen, lebih banyak jumlahnya. Bisa melayani pasien dari Madiun maupun daerah sekitarnya,” kata dia.
Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More
Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
This website uses cookies.