Kategori: News

Sales Pupuk di Lamongan Edarkan Upal, Rp9 Juta Pecahan Rp100.000 Disita

Madiunpos.com, LAMONGAN - Seorang sales pupuk di Lamongan, Jawa Timur, ditangkap karena mengedarkan uang palsu (upal). Pelaku mengedarkan upal karena alasan penjualan pupuk sedang sepi.

Pelaku adalah Olan Afendy, 52, warga Bangkalan, Madura. Dari tangan pelaku, polisi menyita setumpuk lembaran uang palsu dengan pecahan Rp100.000 senilai Rp9 juta.

"Penangkapan pelaku bermula ketika kita mendapatkan informasi telah terjadi transaksi uang palsu di Lamongan. Informasinya ada seseorang memiliki uang palsu sebesar Rp 10 juta yang siap diedarkan," ujar Kapolres Lamongan, AKBP Harun, kepada wartawan saat rilis pengungkapan kasus ini di Mapolres Lamongan, Kamis (15/10/2020).

Warung Kopi Esek-Esek di Gresik Digerebek, 6 PSK Diciduk

Berbekal informasi awal tersebut, lanjut Harun, polisi kemudian melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan pelaku di tempat indekosnya di Kecamatan Lamongan. Saat memeriksa tempat kos pelaku, polisi menemukan upal senilai Rp9 juta.

"Uang palsu senilai Rp1 juta sudah dibelanjakan oleh tersangka," ujar Harun.

Harun menambahkan pelaku mendapat pasokan upal tersebut dari rekannya berinisial S asal Mojokerto yang telah lebih dulu ditangkap polisi Surabaya beberapa waktu lalu. "Tersangka inisial S sudah diamankan polisi di Surabaya," ungkapnya.

Tolak Omnibus Law, Mahasiswa di Sidoarjo Gelar Tahlilan Bersama

Bersenang-Senang

Sementara itu, pelaku mengaku sudah membelanjakan Rp1 juta upal untuk keperluan sehari-hari dan bersenang-senang ke Jogja. Sisa upal senilai Rp9 juta belum dibelanjakan karena rencananya akan ditukar dengan uang asli untuk diserahkan ke S di Surabaya.

"Yang senilai Rp9 juta belum sempat ditukarkan. Rencananya kalau sudah berhasil ditukar dengan uang asli akan saya transfer ke S," tambah pelaku seraya mengaku kalau ia mendapat komisi 10 persen dari uang yang berhasil ia tukarkan.

Atas perbuatan yang dilakukan, polisi menjerat pelaku dengan Pasal 36 ayat (2) dan 3 Undang Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang peredaran mata uang palsu dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Sempat Tepergok Warga, Pasangan Kekasih Tetap Lanjut Bercumbu di Atas Motor

"Kami berharap agar masyarakat berhati-hati saat transaksi keuangan dan selalu menerapkan 3D yaitu dilihat, diraba dan diterawang," tandas Harun.

 

 

Haryono Wahyudiyanto

Dipublikasikan oleh
Haryono Wahyudiyanto

Berita Terkini

Juara Microsoft Excel World Championship Indonesia, Tim Pegadaian Siap Berlaga di E-Sport Edutainment Dunia

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menorehkan prestasi gemilang dengan menyabet seluruh gelar juara di Microsoft… Read More

2 hari ago

Pegadaian Serahkan Hibah Sistem Teknologi Daur Ulang Air Hujan dan Air Wudu untuk Masjid Salman ITB

Madiunpos.com, BANDUNG — Komitmen Pegadaian terhadap lingkungan berkelanjutan di lingkungan kampus dan tempat ibadah semakin… Read More

6 hari ago

Beri Layanan Sepenuh Hati, Contact Center Pegadaian Borong Penghargaan di Ajang ICCA 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang Indonesia Contact Center Association… Read More

7 hari ago

Pegadaian Raih Kembali Sertifikat ISO 22301:2019, Wujud Komitmen Terhadap Standar Operasional Global

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali membuktikan komitmennya terhadap standar operasional global, dengan sukses meraih kembali sertifikat… Read More

1 minggu ago

Permintaan Emas Melonjak, Galeri 24 Pastikan Stok Emas Batangan Tersedia di Semua Outlet

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian melalui anak usahanya Galeri 24 siap penuhi kebutuhan masyarakat dalam… Read More

1 minggu ago

Bagi-bagi Rezeki! Pegadaian Umumkan 450 Pemenang Badai Emas 2025 Periode 1

Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali menggelar pengundian program loyalitas tahunannya, Badai Emas Pegadaian 2025.… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.