Santap Gulai Ayam Kenduren, 30 Warga Ponorogo Keracunan

Sebanyak 30 warga di Desa Plalangan, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, mengalami keracunan makanan usai menyantap gulai ayam di acara kenduren atau kirim doa, Jumat (21/6/2019) sore.

Santap Gulai Ayam Kenduren, 30 Warga Ponorogo Keracunan Ilustrasi Keracunan (Solopos/Whisnupaksa)

    Madiunpos.com, PONOROGO – Sebanyak 30 warga di Desa Plalangan, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, mengalami keracunan makanan seusai menyantap gulai ayam di acara kenduren atau kirim doa, Jumat (21/6/2019) sore.

    Seluruh korban kemudian dibawa ke Puskesmas Jenangan untuk menjalani perawatan dari tim medis.

    Kapolsek Jenangan, AKP Haryo Kusbiantoro, mengatakan pemilik rumah atau yang mempunyai hajat kenduren, Misirah, mengundang tetangganya dalam acara kirim doa pada Jumat sore. Setelah acara tahlilan dan kirim doa selesai, Misirah kemudian menyuguhi para tetangga yang datang dengan gulai ayam.

    Saat menyantap makanan itu, para korban tidak mengalami hal-hal yang mencurigakan. Hingga setelah pulang dari acara kenduren itu, warga baru merasa mual-mual, pusing, dan diare.

    "Karena mengalami mual dan pusing, para korban kemudian dilarikan ke Puskesmas Jenangan. Mereka merasakan mual-mual Jumat malam. Ternyata semua terkena. Termasuk pemilik rumah juga," kata dia saat dihubungi Madiunpos.com, Sabtu (22/6/2019).

    Kapolsek menuturkan mereka mengalami gejala keracunan setelah menyantap gulai ayam.

    Dari keterangan saksi, ayam gulai itu dimasak oleh Misirah dan dibantu oleh tetangganya. Dari pemeriksaan diduga tidak ada kesengajaan.

    Dari 30 orang yang dirawat, kata dia, saat ini 15 orang di antaranya sudah dibawa pulang. Sedangkan 15 orang lainnya masih menjalani perawatan di Puskesmas Jenangan.

    "Masih ada 15 orang yang dirawat termasuk yang punya hajat juga masih dirawat," imbuhnya.

    Polisi telah mengambil sampel di makanan yang disajikan dan muntahan para korban. Sampel ini dikirim ke Laboratorium Dinas Kesehatan Ponorogo untuk diketahui kandungan-kandungannya.

    Pihaknya belum bisa mengetahui bahan apa yang membuat makanan tersebut bisa menyebabkan beracun. "Kami menunggu hasil laboratorium," ujarnya.



    Editor : Septina Arifiani

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.