Sebelum Dirampok, TKW Asal Medan Ini Diperkosa dan Dibunuh secara Keji

Madiunpos.com, KLANG – Sungguh malang nasib seorang TKW berinisial L, 20, asal Medan, Sumatra Utara. Ia menjadi korban perampokan, pemerkosaan, dan pembunuhan di tempat indekos saat kakaknya pergi membeli makanan.

Awal mulanya, media sosial dihebohkan dengan video seorang wanita yang menangis meminta untuk dihidupkan kembali adiknya. Usut punya usut ia adalah kakak dari korban perampokan, pemerkosaan, dan pembunuhan di Klang Selatan, Selangor, Kamis (24/12/2020).

Kakak korban terus menangis dan berulang kali mengatakan tolong hidupkan kembali adiknya karena ia tidak tahu harus mengatakan apa kepada keluarganya nanti.

Cukupi Kebutuhan Tidur Anda, Ini Manfaatnya untuk Kesehatan

Ketua Polisi Daerah Klang Selatan, Asisten Komisioner Shamsul Amar Ramli, menerima laporan penemuan mayat seorang wanita berusia 20 Tahun, warga Medan, dari kerabat korban pada pukul 2.05 sore waktu Malaysia.

Saat ditemukan, korban sudah dalam kondisi separuh bugil di kamarnya dengan bekas tikaman benda tajam di leher, Rabu (23/12/2020).

Mayat ditemui dalam keadaan bersimbah darah di dalam kamar di tingkat satu rumah toko di Taman Seri Andalas, Klang.

Natal Tiba, Inilah 5 Kue Tradisional Khas saat Natal

Bekas Sperma

“Pemeriksaan hasil autopsi pada badan korban dapati bekas tikaman di bagian leher sebelah kiri,” ujar Shamsul Amar dilansir oleh Madiunpos.com dari media Malaysia, Sinarharian.com, Kamis (24/12/2020)

Setelah itu, jenazah korban langsung dilarikan ke Hospital Tengku Ampuan Rahimah (HTAR) untuk pemeriksan lebih lanjut.

Dari hasil autopsi pihak polisi terhadap korban mendapati hasil, bahwa sebelum melakukan pembunuhan korban terlebih dahulu diperkosa. Hal itu dibuktikan dengan ditemukan bekas sperma pelaku di kemaluan korban.

Mbledos Lagi, Kasus Covid-19 Ponorogo Bertambah 40 Orang Dalam Sehari

Sementara itu, aparat kepolisan daerah setempat masih terus mengejar terhadap pemuda berinisial J, warga Langsa, Aceh yang diduga pelaku dari pembunuhan tersebut.

Melansir dari sinarharian.com pelaku terancam dijerat Seksyen 302 Kanun Keseksaan dengan ancaman hukuman mati dengan cara digantung.