Goresan punggung merah saat di kerok. (sehatq.com)
Madiunpos.com, MADIUN – Sering terpapar udara dingin di malam hari membuat tubuh seringkali terserang masuk angin. Hal ini kerap dialami beberapa orang. Masuk angin adalah kondisi saat tubuh sedang tidak fit yang ditandai dengan badan pegel-pegal, perut kembung dan pusing.
Untuk mengatasi masuk angin, orang Indonesia khususnya di Jawa biasa menggunakan metode kerokan. Kerokan biasanya dilakukan dengan menggosokkan benda tumpul seperti uang koin, bawang putih, atau batu giok ke punggung. Untuk menghindari kelecetan dan luka pada area kulit, biasanya kerokan menggunakan minyak atau lotion. Minyak yang dipakai antara lain minyak telon, minyak kelapa, dan olive oil.
Banyak orang meyakini, bekas goresan berwarna merah tersebut adalah tanda adanya angin di dalam tubuh. Namun, tak sedikit juga orang yang menganggap kerokan sebagai mitos dan omong kosong belaka.
Ditodong Pistol Mainan, Anggota PPK Perempuan Sumenep Diculik
Dikutip dari alodokter.com, Senin (07/12/2020), sirkulasi jaringan lunak di bagian tubuh yang dikerok akan terangsang dan aliran darah menjadi lancar. Selain itu, kerokan dipercaya memperbaiki metabolisme dan membantu mengatasi peradangan yang sering menjadi pemicu beberapa penyakit tertentu.
Meskipun memerlukan penelitian lebih lanjut, namun dari beberapa data yang ada, kerokan tidak hanya membantu mengusir masuk angin, tetapi juga dipercaya dapat meredakan gejala beberapa penyakit berikut.
Kerokan lebih efektif dalam mengatasi nyeri leher daripada bantal pemanas atau koyo yang diletakkan di belakang leher. Sebelum membeli obat, Anda bisa melakukan kerokan di leher untuk meredakan rasa nyeri di leher.
Takut Diswab, 18 Pengawas TPS Kediri Mengundurkan Diri
Anda bisa melakukan kerokan saat mengalami sakit kepala migraine. Penelitian mengungkap, efektivitas metode ini tak kalah ampuh dari mengkonsumsi obat sakit kepala yang banyak dijual bebas di pasaran.
Ibu menyusui sering mengalami pembengkakan payudara setelah persalinan. Kondisi ini terjadi payudara penuh dengan ASI, yang biasanya dialami pada minggu-minggu pertama menyusui. Akibatnya ibu akan kesulitan untuk menyusui. Kerokan dianggap cukup efektif untuk membantu mengatasi masalah ini.
Kerokan dapat dikombinasikan dengan metode lain, misalnya akupuntur, untuk membantu meredakan beberapa gejala sindrom Tourette, seperti kedutan (tic) di wajah, serta gangguan pada tenggorokan dan suara.
Alhamdulillah, Ketum PBNU Said Aqil Siroj Sembuh dari Covid-19
Kerokan bisa membantu meredakan gejala sindrom perimenopause. Perimenopause terjadi saat wanita bergerak mendekati menopause. Gejalanya meliputi insomnia, kecemasan, mudah lelah, serta jantung berdebar-debar (hot flushes) gejala ini sering muncul pada wanita yang mendekati masa menopause.
Kerokan bisa membantu meredakan gejala penyakit hepatitis B, misalnya peradangan pada liver, kerusakan pada liver, muncul jaringan parut pada liver serta menurunkan kadar enzim liver.
Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali menunjukkan komitmen seriusnya dalam mendukung Employee Well-being dan mengapresiasi… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian menegaskan keseriusannya dalam memberantas praktik fraud di seluruh lini bisnis. Komitmen anti fraud… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian raih pencapaian monumental dalam transformasi digitalnya. Super Apps, Tring! by… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian meluncurkan apps terbarunya, Tring!. Dirancang dengan fokus pada kecepatan dan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Di tengah pencapaian kinerja yang berkilau, PT Pegadaian mendapat apresiasi sebagai perusahaan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali meraih penghargaan bergengsi “Indonesia Best CX-EX Strategy Award 2025”. Penghargaan… Read More
This website uses cookies.