Ditodong Pistol Mainan, Anggota PPK Perempuan Sumenep Diculik

Kantor Sekretariat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Batang-batang dihebohkan dengan aksi penculikan.

Ditodong Pistol Mainan, Anggota PPK Perempuan Sumenep Diculik Lokasi penculikan, Kantor Sekretariat PPK Batang-batang, Sumenep. (Beritajatim.com)

    Madiunpos.com, SUMENEP--Kantor Sekretariat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Batang-batang, Kabupaten Sumenep, Madura, dihebohkan dengan aksi penculikan yang dilakukan seorang pria tak dikenal terhadap anggota PPK perempuan di lokasi tersebut.

    Aksi penculikan itu terjadi terhadap Nur Imama, 30, Warga Desa Banuaju Timur, Kecamatan Batang-batang.

    “Penculikan oleh seorang pria terhadap korban ini terjadi di halaman Kantor sekretariat PPK Batang-Batang, di Dusun Tangere, Desa Batang-Batang Daya, Kecamatan Batang-Batang,” kata Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, seperti dilansir Suara.com pada Senin (7/12/2020).

    Meninggal Bersimbah Darah, Ibu Rumah Tangga di Jember Diduga Dibunuh

    Dari informasi yang dihimpun di lapangan, penculikan itu terjadi ketika korban akan ke Kantor KPU untuk mengambil logistik Pilkada 2020.
    Namun, tiba-tiba di halaman Kantor PPK, muncul seorang pria dan menarik tangan korban sambil menodongkan “pistol”.

    “Informasi dari warga memang begitu. Pelaku menodongkan seperti pistol ke korban, kemudian membawa korban kabur menggunakan mobil Avanza ke arah barat,” ungkap Widiarti.

    Anggota PPK yang lain kemudian langsung menghubungi suami korban, Sugiyanto. Dengan dibantu masyarakat, suami korban mencari keberadaan istrinya yang dibawa kabur penculik.

    Sambut Vaksin Sinovac, Pemprov Jatim Siapkan 2.404 Vaksinator

    Sekitar satu jam lebih dari kejadian, warga berhasil menemukan keberadaan mobil Avanza yang digunakan untuk menculik korban, di Desa Dapenda, Kecamatan Batang-batang. Warga kemudian mengadang mobil itu.

    “Korban kemudian diturunkan di jalan, dan pelaku kabur dengan mengendarai mobil Avanza itu ke arah timur,” terang Widiarti.

    Sementara itu, dari hasil penyelidikan aparat kepolisian, penculikan itu berlatar belakang asmara. Tersangka pernah menjalin asmara dengan korban yang berstatus janda. Ketika tersangka mengajak korban menikah, ternyata korban menolak dan justru memilih rujuk dengan Sugiyanto, mantan suaminya.

    Hujan 5 Jam, 6 Kecamatan di Kabupaten Madiun Banjir

    “Karena ditolak itulah, tersangka kemudian sakit hati dan memilih untuk menculik korban. Jadi sekali lagi, motif penculikan ini tidak ada kaitannya dengan Pilkada,” ujarnya.



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.