Kategori: Kisah Unik

Sensasi Kesetrum Saat Siku Terbentur, Mengapa Bisa Terjadi?

Madiunpos.com, MADIUN – Pernahkah Anda merasakan sensasi seperti kesetrum saat siku terbentur sesuatu? Beberapa orang mungkin pernah merasakan hal ini. Selain rasa nyeri, kebanyakan orang lebih mengeluhkan sensasi kesemutan seperti mati rasa sejenak daripada rasa sakit sesaat setelah siku terbentuk benda keras.

Lantas mengapa hal itu bisa terjadi? Menurut dr. Yusra Firdaus, seperti dikutip dari hellosehat.com, Jumat (25/9/2020), hal itu terjadi karena siku tangan dilalui oleh saraf ulnar. Semua sensasi yang muncul ketika siku tangan terbentur sebenarnya bukan berasal dari tulang siku. melainkan karena ada saraf ulnar yang terbentang di sepanjang bahu sampai ujung jari kelingking. Fungsinya sebagai pengatur otot yang memudahkan pergerakan jari, tangan, serta otot lengan bagian bawah.

Bahan Alami Berikut Bantu Anda Mengatasi Bibir Kering Atau Pecah-Pecah

Berbeda dengan saraf lainnya di dalam tubuh, tidak semua bagian saraf ulnar dilindungi otot atau tulang. Saraf ulnar yang terletak di area siku hanya ditutupi oleh kulit dan lemak saja. Saraf ulnar pada siku terletak di belakang tulang humerus, yakni tulang yang membentang mulai dari siku sampai ke bahu. Namun, ada bagian saraf ulnar yang tidak tertutupi oleh tulang dan otot. Nah, bagian yang terbuka tanpa perlindungan itu yang sangat sensitif.

Itulah mengapa ketika siku terbentur tanpa disengaja, saraf ulnar di area siku akan mengirimkan sinyal ke otak dengan cepat. Otak pun merespons hal ini dengan menimbulkan sensasi kesemutan seperti kesetrum ringan.

Bahkan terkadang, Anda bisa sampai mengalami mati rasa di lengan hingga ke jari-jari tangan, ungkap Dr. Derick van Vuuren, seorang ahli fisiologi dari Stekkenbosch University di Afrika Selatan. Namun tenang saja, kondisi ini biasanya tidak akan bertahan lama dan bisa sembuh dalam hitungan menit setelah siku terbentur.

Ternyata Dua Vitamin Ini Yang Berperan Penting dalam Sistem Kekebalan Tubuh

Saraf Kejepit

Tetapi hati-hati, kondisi itu bisa jadi lebih dari kesemutan. Sebagian besar kasus siku tangan terbentur sebenarnya tidak berbahaya. Hanya, dalam beberapa kasus lain saraf ulnar mengalami tekanan sehingga menyebabkannya mudah sekali terjepit. Kondisi ini dikenal sebagai cubital tunnel syndrome.

Penyebab cubital tunnel syndrome adalah karena hobi menyandarkan siku pada permukaan yang keras, menekuk siku dalam waktu lama, melakukan aktivitas berat yang terlalu menekan saraf ulnar, atau memang ada masalah pada struktur tulang di bagian siku.

 

Kaled Hasby Ashshidiqy

Dipublikasikan oleh
Kaled Hasby Ashshidiqy

Berita Terkini

Juara Microsoft Excel World Championship Indonesia, Tim Pegadaian Siap Berlaga di E-Sport Edutainment Dunia

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menorehkan prestasi gemilang dengan menyabet seluruh gelar juara di Microsoft… Read More

1 hari ago

Pegadaian Serahkan Hibah Sistem Teknologi Daur Ulang Air Hujan dan Air Wudu untuk Masjid Salman ITB

Madiunpos.com, BANDUNG — Komitmen Pegadaian terhadap lingkungan berkelanjutan di lingkungan kampus dan tempat ibadah semakin… Read More

5 hari ago

Beri Layanan Sepenuh Hati, Contact Center Pegadaian Borong Penghargaan di Ajang ICCA 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang Indonesia Contact Center Association… Read More

6 hari ago

Pegadaian Raih Kembali Sertifikat ISO 22301:2019, Wujud Komitmen Terhadap Standar Operasional Global

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali membuktikan komitmennya terhadap standar operasional global, dengan sukses meraih kembali sertifikat… Read More

1 minggu ago

Permintaan Emas Melonjak, Galeri 24 Pastikan Stok Emas Batangan Tersedia di Semua Outlet

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian melalui anak usahanya Galeri 24 siap penuhi kebutuhan masyarakat dalam… Read More

1 minggu ago

Bagi-bagi Rezeki! Pegadaian Umumkan 450 Pemenang Badai Emas 2025 Periode 1

Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali menggelar pengundian program loyalitas tahunannya, Badai Emas Pegadaian 2025.… Read More

1 minggu ago

This website uses cookies.