Kategori: News

Serikat Karyawan Perhutani Tuntut Gaji Rp5 Juta

Madiunpos.com, MADIUN -- Sebanyak 1.700 karyawan Perum Perhutani dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat melakukan aksi unjuk rasa di Pusdikbang Perhutani Jl. Rimba Mulya, Kota Madiun, Rabu (29/1/2020). Mereka mendesak supaya ada kenaikan gaji minimal senilai Rp5 juta/bulan.

Para karyawan Perhutani menilai selama ini gaji yang mereka terima tergolong rendah. Selain itu, besaran gaji per masing-masing provinsi juga tidak merata.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Serikat Karyawan Perum Perhutani, Muhamad Ikhsan, mengatakan selama ini gaji seluruh karyawan Perhutani di Jawa tidak merata karena disesuaikan dengan besaran UMR di masing-masing daerah. Sehingga antara gaji karyawan Perhutani di Jawa Tengah berbeda dengan yang ada di Jawa Timur.

Dia menegaskan seharusnya penggajian karyawan Perhutani tidak berdasarkan UMR, tetapi ada standar gaji dari Perhutani dan ada tambahan lain.

"Tapi selama ini kurang dibahas. Kalau permintaan teman-teman minimal ya Rp5 juta. Itu paling rendah," jelas dia.

Ikhsan menuturkan dengan sistem gaji seperti itu seharusnya gaji karyawan Perhutani di Jateng, Jabar, dan Jatim harus setara atau tidak boleh berbeda terlalu jauh. Dia menegaskan Perhutani Jawa Tengah selama ini menjadi penyokong pendapatan tertinggi Perum Perhutani.

"Tetapi karena gajinya didasarkan UMR, jadi gajinya lebih rendah dibandingkan yang lain," ungkapnya.

Massa juga meminta supaya pengelolaan hutan tidak hanya fokus pada laba. Tetapi juga harus memerhatikan pengelolaan hutan seperti pengamanan hutan dan reboisasi juga harus mendapatkan pembiayaan yang cukup. Selama ini para karyawan Perhutani di lapangan mengklaim selalu membiayai untuk reboisasi hutan.

"Selama ini teman-teman karyawan di lapangan menjadi ujung tombak dan ujung tombok. Jangan sampai direksi menyampaikan untung Rp600 miliar, tetapi teman-teman belum dibayar," tegasnya.

Para karyawan juga meminta supaya direksi tidak hanya fokus pada bisnis kayu. Tetapi juga perlu menciptakan produk baru yang bisa meningkatkan perekonomian dan pendapatan perusahaan. Sehingga perusahaan mampu melaksanakan kewajibannya.

"Misalnya kewajiban perusahaan untuk menjaga hutan Jawa supaya tetap hijau dan juga peran memberdayakan masyarakat desa hutan. Jangan sampai ngejar keuntungan tetapi lupa dengan tugas dan kewajiban utamanya," jelasnya.

Para karyawan menilai selama ini direksi hanya pencitraan saja. Dia mengancam akan melakukan aksi yang lebih besar apabila tuntutannya tidak dipenuhi.

Kaled Hasby Ashshidiqy

Dipublikasikan oleh
Kaled Hasby Ashshidiqy

Berita Terkini

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

4 hari ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

7 hari ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Kembali Raih Predikat The Best Company to Work For in Asia untuk Ketujuh Kalinya

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah Catat Pertumbuhan Tertinggi Nasional pada Tahun 2025

Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.