Kategori: News

Kebutuhan Tak Sebanding Pasokan Sebabkan Harga Ayam Anjlok

Madiunpos.com, MADIUN — Harga ayam potong di wilayah Madiun Raya sempat anjlok hingga Rp6.000/kg. Kondisi ini disebabkan karena pasokan dan kebutuhan tak seimbang karena daya beli masyarakat terhadap daging ayam juga merosot selama masa pandemik Covid-19.

Banyak acara pernikahan maupun acara keagamaan dan acara lain yang biasanya diselenggarakan sebelum Ramadan batal diselenggarakan karena ada wabah. Biasanya kebutuhan daging ayam pada saat menjelang Ramadan cukup tinggi.

Pengawas Bibit Ternak Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian, Beni Hermawan, mengatakan pemerintah sebenarnya telah menghitung pasokan dan kebutuhan terkait daging ayam menjelang puasa dan Lebaran. Namun, karena ada wabah Covid-19 sehingga menjadikan pasokan dan kebutuhan ayam potong tidak seimbang.

Setelah Aksi Bagi-Bagi Ayam, Kini Harga Ayam di Madiun Merangkak Naik

Ketersediaan ayam potong sangat tinggi di tingkat peternak. Sedangkan penyerapan di pasar cukup rendah karena ada pengurangan konsumsi selama masa wabah Covid-19.

“Kondisi saat ini demand-nya rendah. Rumah makan enggak buka sekarang. Penyerapan di pasar-pasar itu juga kurang,” kata dia saat mengunjungi Madiun, Sabtu (18/4/2020).

Selain itu, karena faktor pandemi juga membuat peternak tidak bisa mengirim hasil panennya ke kota-kota besar seperti Jakarta. Sehingga Jawa Timur, termasuk Madiun, mengalami surplus ayam potong. Kondisi ini membuat harga ayam menjadi turun.

Surplus

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Kusdiyarto, mengatakan selama masa pandemi Covid-19 Jawa Timur surplus ayam potong. Selain itu, peternak juga tidak bisa memasarkan ayamnya ke pasar-pasar maupun keluar daerah.

3 Makanan Ala Tiktok Yang Ngehits di Masa Pandemi Covid-19

“Populasi ayam potong di Jawa Timur setiap periode ada sekitar 63 juta ekor. Ini untuk satu kali periode ya sekitar 35 hari,” ujar dia.

Peternak ayam potong dari Kabupaten Magetan, Bambang Sujarwanto, mengatakan selama masa wabah Covid-19 memang jumlah permintaan menurun drastis. Sehingga jumlah ayam di kandang akan semakin banyak karena tidak terserap di pasar.

“Ayam kalau sudah umur 35 hari atau beratnya 1,8 kg sampai 2 kg itu harus segera dijual. Kalau tidak dijual ya peternak akan rugi. Tetapi dalam kondisi seperti ini kan tidak bisa, sehingga jumlah ayam yang tersedia terlalu banyak dan kebutuhannya sedikit,” ujar dia.

 

Abdul Jalil

Berita Terkini

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

2 hari ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

5 hari ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

1 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Kembali Raih Predikat The Best Company to Work For in Asia untuk Ketujuh Kalinya

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah Catat Pertumbuhan Tertinggi Nasional pada Tahun 2025

Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.