Tidak Ingin Tertular Virus Corona? Dosen UNS Beri Tipsnya
Ada beragam cara untuk terhindar dari tertular virus corona.
Madiunpos.com, SOLO -- Wabah virus corona membuat banyak orang khawatir untuk bepergian. Virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok, ini sangat cepat penyebarannya karena ditularkan melalui udara.
Menurut dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Dr. Reviono, dr., Sp.P (K), mengatakan Novel Coronavirus (2019-nCov) atau yang dikenal dengan virus corona merupakan virus baru penyebab penyakit saluran pernafasan. Virus ini memiliki kedekatan dengan virus SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dan MERS (Middle East Respiratory Syndrome).
Dekan FK UNS ini menyampaikan penularan virus corona ini sangat cepat karena melalui manusia ke manusia. Sehingga masyarakat harus mengetahui gejala apa saja yang dirasakan jika terkena virus ini.
Gejala
Untuk gejalanya meliputi batuk, demam, kesulitan bernapas, ada riwayat kontak dengan pasien positif terkena virus corona, serta yang bersangkutan melakukan bepergian ke luar negeri.
“Jika ada yang mengalami gejala seperti itu, maka segera periksakan diri ke pelayanan kesehatan atau rumah sakit supaya bisa segera di cek dan memperoleh tindakan medis,” kata Reviono dalam rilis yang dikutip Madiunpos.com, Selasa (28/1/2020).
Tips
Meski demikian, masyarakat tidak perlu panik. Terdapat beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencegah terkena virus corona. Di antaranya yaitu dengan sering melakukan cuci tangan pakai sabun, gunakan masker, konsumsi gizi seimbang, perbanyak sayur dan buah.
Selain itu menjaga kebugaran tubuh, menghindari sumber infeksi, rajin olahraga dan istirahat cukup, jangan mengonsumsi daging yang tidak dimasak. Jika sedang flu jangan keluar rumah supaya tidak jadi sumber infeksi.
“Selalu cuci tangan ketika habis bepergian itu sangat penting. Karena tangan kita sering menyentuh pegangan pintu, pegangan tangga, dan lainnya dikhawatirkan tangan kita terkena virus,” katanya.
Selalu cuci tangan pakai sabun
Sembuh Dengan Sendirinya
Reviono menambahkan, kasus virus corona di Wuhan, Tiongkok, telah menelan korban jiwa mencapai puluhan orang yang kebanyakan merupakan orangtua dengan penyakit penyerta. Sedangkan 80 persen penderita sembuh karena tidak ada penyakit penyerta dan usia tergolong masih muda.
“80 persen pasien di Tiongkok sembuh dengan sendirinya karena memang belum ada vaksin khusus virus corona. Sebagai contoh jika kita terkena flu, tidak minum obat pun bisa sembuh karena virus dengan umurnya bisa mati sendiri. Di dalam tubuh manusia terdapat interferon yaitu berupa protein alami yang diproduksi tubuh sebagai respons tubuh dalam melawan senyawa berbahaya, seperti virus. Kalau produksi interferon cukup maka virus bisa terkendali pertumbuhannya dan mati sendiri. Namun kalau sudah berusia tua dan ada penyakit yang disertai, produksi interferon tidak cukup dan virus bisa tumbuh terus,” katanya.
Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy
Baca Juga
- Satgas Corona: Tiap Jam, 4 Orang Indonesia Meninggal karena Covid-19
- Menko PMK: Sekolah Tatap Muka Terbatas Serentak Mulai Juli 2021
- Baru Lahir, Bayi di Blitar Ditinggal Ibu dan Kakek yang Meninggal karena Covid-19
- Terapi Plasma Konvalesen, Berbagi untuk Kemanusiaan
- Hore! Jokowi Gratiskan Vaksin Covid-19
- Astaghfirullah! Mamah Dedeh Positif Covid-19
- Spezia 1-4 Juventus: 2 Gol Ronaldo setelah Sembuh dari Corona
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.