Kategori: News

UANG PALSU : Uang Palsu Naik 21%, BI Malang Waspadai Sindikat

Uang palsu yang beredar di Malang Raya naik 21%. BI setempat bertekad mengantisipasi.

Madiunpos.com, MALANG — Bank Indonesia (BI) Malang, Jawa Timur mewaspadai peredaran uang palsu yang dilakukan oleh kawanan sindikat di wilayah setempat. Kewaspadaan tersebut dilakukan menyusul temuan uang palsu di Jember yang setara dengan Rp12,2 miliar.

Kepala Kantor BI Malang Dudi Herawadi mengatakan temuan uang palsu dalam jumlah besar tersebut dikhawatirkan akan memengaruhi peredaran uang palsu di Malang Raya. Kendati pihaknya mengaku belum mengetahui apakah uang palsu tersebut sudah ada yang masuk ke wilayah Malang atau belum.

"Terkait hal itu kami akan melakukan antisipasi berupa pengawasan dan edukasi kepada masyarakat agar uang palsu tidak masuk ke Malang," kata Dudi, Rabu (28/1/2015).

Edukasi untuk mengenal uang palsu kepada masyarakat diantaranya dilakukan melalui kesenian dan budaya yang menghibur sekaligus mendidik. Dalam edukasi itu masyarakat dilatih mengenal keaslian uang kertas.

Naik 21%
Meski belum mengetahui secara pasti apakah uang palsu tersebut sudah ada yang masuk ke wilayah Malang atau belum, pihaknya mengaku selama setahun terakhir jumlah peredaran uang palsu naik 21% jika dibandingkan 2013. "Pada 2013 jumlah uang palsu terdata sebanyak 5.539 lembar," jelas dia.

Pada 2014 jumlah uang palsu naik menjadi 6.707 lembar. Sebagian besar uang palsu yang beredar merupakan pecahan Rp100.000. Jumlah uang palsu pecahan Rp100.000 tersebut mencapai 5.190 lembar atau 77,8 % dari total keseluruhan uang palsu yang beredar.

"Disusul pecahan Rp 50.000 sebanyak 1.451 lembar (21,63%), pecahan Rp20.000 sebanyak 30 lembar, pecahan Rp10.000  sebanyak 18 lembar, pecahan Rp 5.000 sebanyak 17 lembar, dan selembar pecahan Rp2.000," ujarnya.

Menurutnya para pelaku pemalsuan uang berusaha mencari untung besar. Mereka rugi jika pecahan uang nominal yang dipalsu nominalnya kecil. Sedangkan biaya untuk mencetak relatif sama.

Uang palsu yang terkumpul itu berasal dari sejumlah perbankan. BI kemudian menelaah untuk membuktikan apakah uang tersebut palsu atau tidak. "Jika hasil telaah uang tersebut palsu selanjutnya BI berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk memusnahkannya," tambah dia.

 

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Pengguna Tring! by Pegadaian Tembus 2 Juta

Madiunpos.com, JAKARTA-Aplikasi unggulan, Tring! by Pegadaian, kini berhasil menembus angka 2 Juta pengguna terdaftar, sejak… Read More

2 hari ago

Penguatan Ekosistem Bullion melalui Forum Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets

Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More

1 minggu ago

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga, Solusi Cepat dan Ringan untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Catat Kinerja Gemilang di Q3 2025 Berkat Komitmen Jadi Akselerator Inklusi Keuangan

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian catatkan kinerja keuangan yang membanggakan pada kuartal III tahun 2025 ini. Pegadaian menegaskan… Read More

4 minggu ago

Berkat ATM Emas, Pegadaian Raih Penghargaan Best Innovation di BRI Subsidiaries Forum Q3 2025

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali buktikan posisinya sebagai gold ecosystem leader. Kali ini Pegadaian meraih penghargaan… Read More

4 minggu ago

This website uses cookies.